Solusi Mengelola Keuangan Biar Tidak Mampir Saja ala Arli Kurnia

- 20 Oktober 2021, 20:15 WIB
Solusi Mengelola Keuangan Biar Tidak Mampir Saja ala Arli Kurnia. ilustrasi mengelola keuangan
Solusi Mengelola Keuangan Biar Tidak Mampir Saja ala Arli Kurnia. ilustrasi mengelola keuangan /Rianti Setyarini///pexels.com/ Karolina Grabowska

ISU BOGOR - Solusi mengelola keuangan biar tidak mampir saja penting diketahui. Sebab, hampir sebagian besar para pekerja saat menerima gaji memiliki permasalahan dan kesalahan yang sama.

Berikut tips dan solusi mengelola keuangan biar tidak sekedar mampir menurut konsultan keuangan Arli Kurnia yang merupakan Direktur Utama PT Sukses Niaga Solusindo.

Menurut Arli Kurnia ada 5 kesalahan yang sering dilakukan dalam mengelola keuangan, berikut rangkumannya sebagaimana dikutip dari akun Yotube Arli Kurnia, Rabu 20 Oktober 2021.

1. Melibatkan perasaan

Banyak sekali orang-orang yang merasa bingung kenapa uang tidak bertambah. Lama kerja tapi tidak bisa menabung.

Baca Juga: Berdayakan UMKM Tempe, Mahasiswa KKN-T IPB Gelar Seminar Perencanaan Bisnis dan Keuangan Usaha Mikro

"Karena Anda terlalu melibatkan perasaan, ingat uang adalah angka. Uang bukan teman hidup kita," kata Arli Kurnia.

Menurutnya, uang itu bukanlah tujuan tapi hanya sekedar angka. Sehingga tidak perlu membawa perasaan dalam mengelola keuangan.

"Kalau sedikit jangan terlalu bersedih, biasa aja, kalau banyak jangan terlalu senang, jangan sombong biasa aja, karena perasaan datar membantu Anda dalam menghitung nantinya," tuturnya.

2. Tidak merencanakan

Menurut Arli Kurnia, gagal merencanakan sama saja merencanakan untuk gagal.

Baca Juga: Dengan Seizin Paus Fransiskus, Seorang Kardinal di Vatikan Akan Diadili Atas Skandal Keuangan

"Jadi pada saat Anda dapat uang terus tidak merencanakan uangnya mau diapakan secara tertulis, dengan rinci, matang-matang maka uang itu akan nggak tahu kemana," ungkapnya.

Arli Kurnia menambahkan keuangan harus direncanakan, dalam hal ini segera membuat pos uang akan dialokasikan ke mana saja.

"Perencanaan itu sangat-sangat penting, sesuatu yang besar harus direncanakan. Apa yang terjadi jika anda tidak membuat perencanaan tepat," ungkapnya.

3. Tidak memisahkan uang

Menurut Arli Kurnia, uang memang harus dipisah-pisah. Sebab, banyak sekali orang mendatanginya mengeluh karena punya bisnis miliaran rupiah tapi selalu minus.

Baca Juga: Geger, Allen Weisselberg Kepala Keuangan Perusahaan Trump Menyerahkan Diri, Bisa Jebloskan Bosnya ke Penjara

"Mereka merasa minus, mereka merasa pusing, ada dari Makasar usaha mebel datang ke tempat saya dan bilang kepada saya bahwa penghasilannya Rp350 juta/bulan," ungkapnya.

Hal tersebut kata Arli Kurnia sangat dahsyat bisa berpenghasilan Rp350 juta/bulan, presiden saja hanya Rp80 juta/bulan.

"Tetapi dia datang ke rumah saya dan bilang tidak merasa tenang karena penghasilannya selalu habis tiap bulan, salahnya dia tidak memisah keuangannya, dia punya bisnis banyak tapi uangnya dijadikan satu," paparnya.

4. Tidak mencatat pengeluaran

Banyak sekali orang tidak mencatat pengeluaran. Menurut Arli pengeluaran itu wajib dicatat, jika berbelanja ke minimarket silahkan meminta struk dan beli bensin minta struk.

Baca Juga: Perintah Menteri Keuangan, THR Harus Dibayar H-10 Lebaran

"Hal itu penting supaya mudah dicatat, itu sangat membantu Anda. Anggaplah uang itu bukan uang Anda, tapi uang perusahaan Anda. Meskipun Anda pekerja anggaplah uang itu uang perusahaan," ucapnya.

Sebab, kata dia, jika pengeluaran itu dicatat bisa mengetahui, bahwa pengeluaran bulanan saat itu untuk apa saja dan jumlahnya harus sama.

"Tidak ada satupun pengeluaran yang tidak dilaporkan, harus semuanya dilaporkan dengan rinci dan jelas, supaya mudah kita mengaturnya," paparnya.

5. Tidak melakukan evaluasi

Menurutnya banyak diantara orang-orang mengatur atau mengelola keuangan dari poin satu sampai keempat tapi tidak pernah melakukan evaluasi.

"Yaitu sama saja bohong untuk apa dicatat, untuk apa dipisah-pisah, untuk apa direncanakan diatur uangnya kalau tidak pernah di evaluasi," ungkapnya.

Tujuan dari mengatur keuangan adalah untuk terus menerus melakukan evaluasi. Sebab tidak mungkin semua orang benar 100 persen diawal-awal.

"Tapi ini adalah masalah kebiasaan, pada saat kita punya kebiasaan yang baik dalam mengatur keuangan atau mengelola keuangan maka keuangan Anda akan sehat," pungkasnya.***

 

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x