Fenomena Komet Lintang Kemukus di Belahan Dunia, Mitos Pertanda Perang Sampai Isu Kiamat

- 12 Oktober 2020, 11:01 WIB
Ilustrasi komet atau Lintang Kemukus menghantam bumi.
Ilustrasi komet atau Lintang Kemukus menghantam bumi. /

Baca Juga: Hotman Paris Emosi Saat Ingatkan Jokowi Soal UU Omnibus Law Cipta Kerja Ada Netizen yang Asbun

Dampaknya, tidak kurang 9 juta tentara dan 7 juta pertahanan sipil tewas di medan perang dengan melibatkan sejumlah negara yakni Austria, Hongaria, Jerman, Kerajaan Ottoman, Bulgaria melawan Serbia, Rusia, Perancis,Kerajaan Inggris, Itali, Amerika Serikat, Jepang dan Rumania.

Selain seluruh wilayah Eropa, juga merambah Caucasus, Mesopotamia, Sinai, dan banyak kawasan seantaro dunia lainnya. Dimaklumi bila kemudian komet Halley kembali mengemuka menjadi perbincangan sebagai tanda bencana seperti rumor yang muncul tahun 1910.

Mitos Kiamat dan Wabah Penyakit

Sementara itu di Indonesia, komet Halley atau Lintang Kemukus ini sejak zaman dahulu dikaitkan dengan peristiwa sejarah yang kelam, saat komet yang teramati sejak masuk abad 20:

- 1910 1P/Halley (76 tahun),
- 1927 7P/Pons-Winnecke dan Skjellerup–Maristany (36.530 tahun),
- 1945 79P/du Toit–Hartley atau du Toit 2 (5,6 tahun),
- 1965 Ikeya-Seki (1.060 tahun),
- 1973/4 Kohoutek (35.600 tahun),
- 1996 Hyakutake (70.000 tahun),
- 1997/8 Hale-Bopp (2520 – 2533 tahun),
- 2004 P/2004 R3 (LINEAR-NEAT),
- 2013 C/2011 L4 (Panstarss) dan C/2012 S1 (ISON).

Bahkan, saat itu ragam takhayul tumbuh subur dari tahun ke tahun dan bermunculan silih berganti seolah tanpa istirahat, bahkan hingga menyisip ke isu kiamat.

Baca Juga: Heboh Fenomena Lintang Kemukus Juga Terjadi di Negara Ini dengan Sebutan Fireball, Ini kata LAPAN

Tahun 1908, memang ada komet cemerlang (Komet Morehouse atau C/1908 R1), tetapi apakah terlihat dari Indonesia belum dapat dipastikan.

Yang jelas tanggal 30 Juni 1908 di Rusia terjadi bencana saat pecahan komet Encke jatuh. Dikenal sebagai Peristiwa Tunguska, terjadi dekat Sungai Tunguska – Siberia.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: planetarium.jakarta.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x