Fenomena Lintang Kemukus Muncul di Langit Jawa, Antara Mitos dan Tetengger Pagebluk

- 11 Oktober 2020, 15:56 WIB
Tangkapan layar heboh Lintang Kemukus muncul di Langit Jawa pada Sabtu malam 10 Oktober 2020.*
Tangkapan layar heboh Lintang Kemukus muncul di Langit Jawa pada Sabtu malam 10 Oktober 2020.* /Instagram @ndorobeii

ISU BOGOR - Jagat maya baru-baru ini dibuat heboh dengan kemunculan Lintang Kemukus alias Komet atau Bintang Berekor di langit Jawa, Sabtu malam 10 Oktober 2020. Tak sedikit yang mengunggahnya ke platform media sosial twitter dan instagram. Bahkan trending di mesin penelusuran google.

Tak hanya, di Tuban, Yogyakarta dan Jawa Tengah saja, tapi warga Karawang, Jawa Barat, juga ada yang melihat Lintang Kemukus. Dikutip dari akun instagram @ndorobeii menyebut "Area tuban apakah kalian melihanya, apakah itu," tulisnya.

Praktis, unggahan Lintang Kemukus tersebut membuat geger netizen yang mengikutinya. "Sauron ini mah... Muncul saat akhir2 jaman.... Yg paham aja.. wkwkwkw cek google kalo gak tau sauroon.." tulis @
andryjatmiko88.

"Aku td liat sumpah, bentar bgt lewatnya, di Karawang (Jawa Barat) .. huhu aku kira petir, emang apa ini min?," kata @lianidian. Sementara ada pula netizen dengan akun @saefulohsafitri menyebut "Kata orang tua jaman dulu itu pertanda sebuah negeri dalam bahaya," katanya.

Baca Juga: Fenomena Lintang Kemukus Muncul di Langit Sulawesi, Antara Mitos dan Tetengger Pagebluk

Baca Juga: Lintang Kemukus Menurut Kosmologi Jawa Dulu dan Sekarang, Tanda Konflik dan Kehidupan Susah

Sementara itu dikutip dari Historia.id, Lintang Kemukus dipercaya sebagai hantu pembawa maut berwujud bola arwah.

Terkadang ia muncul sebagai rombongan prajurit ganas yang bisa membunuh manusia ketika mereka tertidur. Hantu bernama Lampor itu kerap menimbulkan suara gaduh. Suaranya berasal dari iringan kereta kuda dan derap kaki pasukan.

Beberapa masyarakat Jawa mempercayai kalau mereka adalah pasukan Nyi Roro Kidul yang tengah bergerak dari Laut Selatan ke Gunung Merapi atau Keraton Yogyakarta.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Historia.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x