BEM UI Terseret Kontroversi BEM SI, Politisi PDIP Ruhut Sitompul Tak Terima: Tolong...

- 17 April 2022, 10:09 WIB
Kolase foto Ruhut Sitompul dan Kaharuddin
Kolase foto Ruhut Sitompul dan Kaharuddin /Tangkapan layar/kanal YouTube/Dua Sisi/HOTROOM/metrotvnews/

ISU BOGOR - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang menginisiasi demo pada 11 April 2022 kini menuai kontroversi publik di media sosial.

Pasalnya, Koordinator Pusat BEM SI Kaharuddin dianggap memalukan usai melontarkan pernyataan ihwal kebebasan dan kesejahteraan rakyat di masa Orde Baru.

Kontroversi yang menjadi perbincangan publik sejak 16 April 2022 itu membuat nama BEM Universitas Indonesia (UI) terseret.

Baca Juga: Usai Demo 11 April, BEM SI Malah Jadi Bulan-bulanan Publik di Medsos karena Hal Ini

Mengetahui hal tersebut, Politisi PDIP Ruhut Sitompul meradang dan tak terima jika BEM UI disamakan dengan BEM SI.

Ruhut menegaskan bahwasanya ketua atau kordinator pusat BEM SI yang tuai kontroversi bukanlah bagian dari mahasiswa UI.

Menurut kesaksian politisi PDIP itu, mahasiswa yang kuliah di UI pintar-pintar dan tidak akan sembarangan seperti ketua BEM SI.

Baca Juga: Ini Pernyataan Koordinator BEM SI soal Orde Baru yang Tuai Pro Kontra Publik di Medsos

Sebab, lanjut Ruhut, anaknya kuliah di UI dan ia tahu betul mahasiswa kampus jaket kuning itu pintar-pintar.

"BEM SI bukan BEM UI, BEM SI Ketuanya bukan
Mahasiswa UI tolong lihat Jacketnya bukan warna Kuning," kata Ruhut dikutip Isu Bogor dari Twitter, Minggu, 16 April 2022.

"Jadi tolong jgn samakan dgn Mahasiswa UI Anak Aku Kuliah di FH UI Mahasiswanya pintar2 tdk seg**lok yg tampil di TV itu MERDEKA," sambungnya.

Baca Juga: Debat dengan Hotman Paris, Koordinator BEM SI Banjir Kritik di Medsos hingga Trending

Sebelumnya, Kaharuddin menuai kontroversi publik di media sosial hingga trending di Twitter usai membandingkan kesejahteraan dan kebebasan rakyat di masa Orde Baru dan Reformasi.

Hal itu ia sampaikan dalam acara Hotman Paris, HOTROOM Metro TV, beberapa waktu lalu.

"Orde baru kita peroleh yang namanya kebebasan, kesejahteraan kita punya. Hari ini yang ingin kita (mahasiswa) tanyakan adalah apakah kita peroleh kesejahteraan? Apakah kita peroleh kebebasan?" tutur Kaharuddin.***

Editor: Mutiara Ananda Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x