Refly Harun Soal Klaim Big Data Luhut 110 Juta Rakyat Dukung Pemilu Ditunda: Kemungkinan Hoaks dan Kegaduhan

- 18 Maret 2022, 15:01 WIB
Refly Harun Soal Klaim Big Data Luhut 110 Juta Rakyat Dukung Pemilu Ditunda: Kemungkinan Hoaks dan Kegaduhan
Refly Harun Soal Klaim Big Data Luhut 110 Juta Rakyat Dukung Pemilu Ditunda: Kemungkinan Hoaks dan Kegaduhan /Instagram Refly Harun dan YouTube Kemenko Marves
 
ISU BOGOR - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menyebut klaim Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) soal big data 110 juta rakyat Indonesia dukung Pemilu ditunda kemungkinan hoaks.

"Perspektif yang pertama adalah sifatnya yang ilmiah, jadi kalau kita bicara yang ilmiah, kalau ngomong data ya sumbernya harus jelas, darimana?" kata Refly Harun.

Maksudnya, kata Refly Harun, apakah Luhut yang mengklaim big data 110 juta rakyat dukung Pemilu ditunda itu mengambil langsung.

Baca Juga: Fadli Zon Tantang Luhut soal Klaim Data Aspirasi Rakyat yang Ingin Pemilu 2024 Ditunda

"Dari internet, atau dari laporan, atau dari apa saja, atau ada orang yang memberi suplai kepada dia, membisiki dia, memberikan data dan lain sebagainya," ungkap Refly Harun.

Sebab kalim big data 110 juta rakyat Indonesia dukung pemilu ditunda itu, menurut Refly Harun, harus jelas, kalau bicara tentang keterbukaan.

"Lalu metodenya seperti apa, itu satu sisi. Sisi yang lain yang juga harus kita garis bawahi ada sisi yang terkait dengan kemungkinan hoaks dan kegaduhan," tegas Refly Harun.

Baca Juga: Lakukan 'Kesalahan' Ini Saat Rapat, Ridwan Kamil: Untung Pak Luhut Tidak Melihat

Maka dari itu, kata Refly Harun, klaim Luhut soal big data 110 juta rakyat Indonesia dukung pemilu ditunda itu bisa jadi.

"Kalau kegaduhannya, bandingannya dengan Habib Rizieq, nggak ada apa-apanya. Habib Rizieq ada yang bilang bahwa kondisi kesehatannya baik, dibilang gaduh.

"Kan gaduhnya soal laskar FPI setelahnya, tapi kalau soal kesehatan dan lainnya kan tidak gaduh, biasa saja sesungguhnya," tutur Refly Harun.

Baca Juga: Massa Geruduk Kantor Luhut, Refly Harun Sayangkan Hal Ini

Seperti diketahui, Luhut baru-baru ini membuat gaduh karena mengklaim memiliki big data yang berisi aspirasi publik di media sosial untuk Pemilu 2024.

Big data tersebut, diklaim Luhut, merekam 110 juta suara warganet yang menginginkan pelaksanaan Pemilu ditunda.

"Karena begini, kita kan punya big data, saya ingin lihat, kita punya big data, dari big data itu, kira-kira meng-grab 110 juta.

Baca Juga: Kantor Luhut Didemo Massa, Refly Harun: Lagi-lagi Kelompok Ini...

Iya, 110 juta, macam-macam, Facebook, segala macam-macam, karena orang-orang main Twitter, kira-kira orang 110 jutalah," ungkap Luhut yang dikutip, Jumat 18 Maret 2022.***



Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x