Menurut Rocky Gerung, dari pertemuan itulah ada semacam interest AS terhadap perkembangan ormas Islam di Indonesia.
"Jadi kalau kita mau bikin semacam sinopsis, NU itu pasti membaca kepentingan politik Amerika," tegas Rocky Gerung.
Baca Juga: Pohon Berkibarnya Bendera HRS di Semeru Ditebang, Rocky Gerung: Dijanjiin Amplop Tebal
Begitupun sebaliknya, kata Rocky Gerung, AS pasti membaca apa yang bisa disumbangkan NU didalam potensi konflik di China Selatan.
"Walaupun itu nggak dijadikan agenda Muktamar, tetapi semua orang yang ingin terlibat Muktamar harus mampu membaca kepentingan politik global," papar Rocky Gerung.
Sebab, kata Rocky Gerung, para calon Ketua Umum NU nanti akan diseret dalam situasi yang suatu waktu akan meledak perang terbuka di China Selatan.
Dalam kesempatan itu, Rocky Gerung membaca para kandidat Ketua Umum NU saat ini hanya berkutat pada Yahya Tsaquf dan Said Aqil Siradj.
"Indonesianese selalu mengamati NU di dalam keunikan itu, bahwa nanti ada kasak kusuk macam-macam, tapi nanti juga akan diselesaikan dengan cara NU sendiri," jelas Rocky Gerung.***