Rocky Gerung Sebut Presidential Threshold Akar Kejahatan: 2024 Pembersihan Poltik Melalui PT Nol Persen

- 12 Desember 2021, 12:01 WIB
Rocky Gerung Sebut Presidential Threshold Akar Kejahatan: 2024 Pembersihan Poltik Melalui PT Nol Persen
Rocky Gerung Sebut Presidential Threshold Akar Kejahatan: 2024 Pembersihan Poltik Melalui PT Nol Persen /Instagram @rockygerungofficial
 

ISU BOGOR - Pengamat Politik Rocky Gerung menyebut Presidential Threshold (PT) atau ambang batas pencalonan presiden Republik Indonesia 20 persen yang saat ini diterapkan adalah akar dari segala kejahatan. Maka dari itu, Undang-undang PT harus diubah jadi 0 persen.

"Ya, PT itu akar dari seluruh kejahatan. Jadi kita lagi dorong PT 0 persen itu, karena masyarakat sipil akhirnya, terakumulasi isunya pada hal-hal yang konkrit," kata Rocky Gerung di Channel YouTube Rocky Gerung, Minggu 12 Desember 2021.

Lebih lanjut, Rocky Gerung mengajak masyarakat untuk mendukung PT nol persen, sebab Pemilu 2024 sudah di depan mata.
 

"Karena kita bayangkan 2024 itu, tinggal hitungan dua kali isu, sudah nyampe 2024, karena orang mau agar terjadi pembersihan politik melalui Presidential Threshold nol persen, sekaligus pemutihan hak-hak rakyat atas tanah," jelas Rocky Gerung.

Sebelumnya Rocky Gerung mengapresiasi pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri yang mendukung penghapusan PT 20 persen.

Menurutnya Firli Bahuri sempat menyebut dengan adanya PT 20 persen saat ini maka demokrasi di Indonesia masih diwarnai dengan biaya politik yang tinggi.
 

Hal itu diungkapkan langsung oleh Firli Bahuri saat menghadiri acara Silatnas dan Bimtek Anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia pada Jumat, 10 Desember 2021 kemarin.

Firli Bahuri berharap, budaya demokrasi di Indonesia bisa diwarnai dengan transparansi dan akuntabilitas sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

"Terpaksa saya juga mesti ikut bersepakat dan menyebarkan 'petir' ini," kata Rocky Gerung.
 

Rocky Gerung menduga, mantan Kapolda Sumatera Selatan itu sudah terbangun dari tidurnya selama dua tahun ini dan menyadari bahwa sumber korupsi berasal dari surplus politik.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x