Network
ISU BOGOR - Pengamat Politik Rocky Gerung menilai adanya video Brigadir SL meminta maaf usai dianiaya Kapolres Nunukan membuat publik tidak percaya kepada kepolisian. Bahkan, hal itu justru memicu kecurigaan adanya rekayasa.
"Supaya minta maaf segala macam, memperkecil kesalahan. Tapi publik menganggap bahwa justru ini yang membuat orang nggak percaya pada polisi itu," katanya di Channel Youtube Rocky Gerung Official, Rabu 27 Oktober 2021.
Lebih lanjut, kata Rocky Gerung, permintaan maaf itu dipamerkan. Seharusnya permohonan maaf itu dilakukan berdua.
Baca Juga: Harga PCR Diduga Menipu Publik, Rocky Gerung Soroti Jokowi, Luhut, dan Menkes, Curiga Ada Cashback
"Berawal kasus itu kan soal pribadi, ini komandan memukul anak buah. Itu nggak ada soal minta maaf. Entah proses kesalahan prosedur, entah indisipliner dari komandannya yang terlalu emosional," jelas Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung meminta maaf itu adalah antar pribadi, tapi meminta maaf terhadap kesalahan. Itu seharusnya setelah diperiksa.
"Kan nggak bisa tiba-tiba bawahan minta maaf karena berbuat salah. Itu maaf diluar institusi itu, tapi dengan kejadian di dalam institusi, jadi kita mesti bedakan," kata Rocky Gerung.
Baca Juga: Kapolres Pukul Anak Buah, Rocky Gerung: Harus Ada Sistem Psikologi yang Memantau
Seperti diketahui, sempat beredar video pendek yang menunjukan penganiayaan oleh Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar kepada Brigadir SL. Penganiayaan ini diduga akibat kelalain Brigadir SL dalam menjalankan tugas.
Setelah kejadian itu, Brigadir SL membuat permintaan maaf melalui media sosial dan mengaku tak berpikir jernih saat menyebarkan rekaman video yang memperlihatkan penganiayaan terhadap dirinya.***
