Kapok Dukung Prabowo, Babeh Aldo: Habib Rizieq di Jadikan Isu Perpecahan

6 September 2021, 21:21 WIB
Kapok Dukung Prabowo, Babeh Aldo: Habib Rizieq di Jadikan Isu untuk Perpecahan Rakyat Indonesia /Tangkapan layar YouTube Refly Harun

ISU BOGOR - YouTuber Babeh Aldo mengaku kapok dukung Prabowo karena sadar telah dijadikan alat politik untuk perpecahan. Puncaknya, setelah 900 video miliknya di YouTube hilang.

Maka dari itu, Babeh Aldo mendeklarasikan diri Majelis Penderitaan Rakyat (MPR) bersama seluruh elemen masyarakat lintas suku dan agama. Bahkan dirinya enggan menyebut dirinya sebagai Kadrun.

"Sekarang saya tidak mau menyebut saya Kadrun sejati asli. Karena itu propagandanya, sengaja mereka buat begitu untuk membuat masyarakat ini makin terpecah belah," kata Babeh Aldo di Channel YouTube Refly Harun, Senin 6 September 2021.

Baca Juga: Pembagian Sembako Presiden Timbulkan Kerumunan, Refly Harun: Bebaskan Habib Rizieq, Bukan Tangkap Jokowi

Semakin terpecah belah, kata Babeh Aldo, akhirnya rakyat tidak bisa bersatu. Begitu juga dengan umat non muslim. Bahkan dalam deklarasi MPR versi dirinya ada beberapa pendeta yang ikut hingga curhat.

"Bahkan tentang Habib Rizieq mereka pun (para pendeta yang gabung di MPR), mengetahui bahwasanya, iya ya ternyata tidak begitu artinya dijadikan isu untuk perpecahan rakyat Indonesia," ungkap Babeh Aldo.

Maka dari itu, kata Babeh Aldo, muncul Majelis Penderitaan Rakyat (MPR), yang sama-sama mengatasnamakan rakyat.

Baca Juga: Tim Advokasi HRS Beberkan Kegiatan Habib Rizieq Selama di Tahanan, Ada Tadarusan hingga Agustusan

"Saya bukan rakyat yang memperjuangan Islam di Indonesia. Tapi saya umat Islam yang memperjuangkan rakyat Indonesia, tanpa memandang suku, ras, agama dan antargolongan," tegas Babeh Aldo.

Menurut Babeh Aldo, dirinya sadar sejak lama rakyat Indonesia dipecah belah terus. Bahkan hingga masalah vaksinasi.

"Contohnya Jakarta, vaksinasi ini untuk kesehatan, sampai namanya protokol kesehatan, dari mulai masker, PPKM, vaksin satu, vaksin dua, semuanya ini bab tentang kesehatan," ungkap Babeh Aldo.

Baca Juga: Soal HRS Batal Bebas, Aziz Yanuar Sebut Jaksa Ingin Menghukum Habib Rizieq 10 Tahun

Menurut teori 70 persen warga yang sudah divaksin maka Jakarta sudah mencapai herd imunity atau kekebalan kelompok. Data teori tersebut berdasarkan WHO dan Kementerian Kesehatan Indonesia.

"70 persen mestinya sudah terjadi herd imunity, kemarin saya bikin kontennya di instagram saya tanyakan kepada yang terhormat bapak Anies Baswedan, kalau memang herd imunity 70 persen, Jakarta sudah berhasil memvaksinasi 90 persen warganya itu data dari pak Anies," tegas Babeh Aldo.

Lebih lanjut, Babeh Aldo, jika memang sudah mencapai 90 persen, berarti penyakit COVID-19 ini sudah tidak di Jakarta.

Baca Juga: Sebut Kasus Habib Rizieq Tidak Timbulkan Keonaran, Fadli Zon Bandingkan dengan Anak Akidi Tio

"Terus untuk apa protokol kesehatan. Jadi kebijakan-kebijakan ini aneh dilihatnya, ngelihatnya kita ada apa ya, kita tahu Indonesia ini negara yang penuh toleransi, kita negara yang bhineka dan penuh toleransi," ungkap Babeh Aldo.

Bahkan berbeda tuhan, amal ibadah, mazhab dan juga beberda cara pandang, kata Babeh Aldo, tetap bisa duduk bersama.

"Sebelum ada sertifikasi kesulitan cari kerja, sekarang dengan adanya sertifikasi makin sulit cari kerja, yang lebih parahnya lagi. Kita tidak tahu apa dalamnya yang di suntikan itu apa," ungkap Babeh Aldo.***

 

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler