Dua Dokter Jantung Ini 'Makjleb' Sentil Mahfud MD: Semoga Penyesalan Dirasakan yang Berkuasa

26 Juli 2021, 20:43 WIB
Dua Dokter Jantung Ini 'Makjleb' Sentil Mahfud MD: Semoga Penyesalan Dirasakan yang Berkuasa /Tangkapan layar Channel YouTube Kemenko Polhukam RI

ISU BOGOR - Dua dokter jantung yakni Berlian Idris dan Dwita Rian Desandri reme-rame sentil Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang terkesan menyepelekan COVID-19.

"Dua pasien covid saya wafat dlm semalam dan baca tweet ini kayak menyulut api. Mengharukan? Gak pak, saya menyesal," ungkap Dokter Dwita Rian Desandri dikutip dari akun twitter-nya @wita_desandri
membalas cuitan Mahfud MD, Senin 26 Juli 2021.

Lebih lanjut, dokter Dwita Rian Desandri mengaku menyesal tidak bisa meolong pasiennnya karena tak memiliki kekuasaan. Dokter Dwita Rian Desandri berharap penyesalan juga dirasakan para penguasa di negeri ini.

Baca Juga: Sering Puasa Bisa Terhindar dari COVID-19, Dokter Piprim Sebut Untuk Mencegah Fatalitas

Baca Juga: Gegara Tweet 'Mengharukan', Mahfud MD Jadi Sorotan Netizen hingga Trending Satu di Twitter

"Menyesal ga bisa nolong lebih krn ga punya kuasa. Semoga penyesalan jg dirasakan org2 yg berkuasa mencegah lonjakan ini dari awal," ungkapnya.

Pernyataan dokter Dwita Rian Desandri, didukung oleh Dokter Berlian Idris dalam cuitan Mahfud MD.

"Saya merasakan hal yang sama," ungkap Dokter Berlian Idris.

Baca Juga: Dokter Ini Ungkap Mukjizat Puasa Secara Medis Dapat Mencegah Bahaya COVID-19

Baca Juga: Singgung Mahfud MD, Fadli Zon: Tak Perlu Didramatisir Seperti Sinetron Ikatan Cinta

Bahkan dalam kicauan di akun twitter-nya @berlianidris menyatakan tak akan bisa melupakan perkataan pejabat yang menyepelekan COVID-19.

"Ga bisa lupa semua perkataan pejabat yg menyepelekan corona. Sepupu saya meninggal di RS saya sendiri; sesak napas meregang nyawa, ga dapet ICU, ventilator & HFNC terpakai semua."

"Sangat merasa bersalah karena ga bisa nolong. Yang mengharukan itu punya pemimpin seperti Bapak," cuit dokter Berlian Idris.

Baca Juga: Keselamatan Rakyat Poin Utama Kebijakan Penanganan Covid-19, Mahfud MD: Kita Jadikan Pedoman Hukum Tertinggi

Sebelumnya, Mahfud MD berkicau di akun twitter-nya @mohmahfudmd mengkisahkann tentang seorang kaya raya di Jawa Timur meninggal dunia saat sedang menunggu antrean penanganan.

"Ada jg Profesor kedokteran senior menyerahkan kesempatan kpd yuniornya utk menggunakan satu2nya oksigen yg tersisa ketika keduanya sama2 terserang Covid. Sang profesor kemudian wafat," cuit Mahfud MD.

Kemudian Mahfud MD menyebut sebelum wafat seorang profesor itu bilang kepada yunior dan memberikan kesempatan memakai oksigennya.

Baca Juga: Ada Kontroversi dan Resistensi dalam Penanganan Covid-19, Mahfud MD: Itu Terjadi di Berbagai Negara

"Sblm wafat Profesor itu bilang kpd yuniornya, “Kamu muda, msh pny kesempatan lama utk mengabdi. Pakailah oksigen itu”. Itu cerita haru. Tp bnyk cerita bagus dimana orng yg terinfeksi Covid 19 dan sempat ditangani dan menjalani perawatan dengan tenang dan ikut prokes bisa sembuh," ucap Mahfud MD.

Cuitannya itu, langsung diserbu warganet dan para dokter yang terkesan lewat pernyataannya Mahfud MD menyepelekan COVID-19 ini.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler