Ada Kontroversi dan Resistensi dalam Penanganan Covid-19, Mahfud MD: Itu Terjadi di Berbagai Negara

- 24 Juli 2021, 16:17 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD
Menkopolhukam Mahfud MD /Instagram.com/ @mohmahfudmd/

ISU BOGOR - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengungkap bahwa berbagai negara menghadapi adanya kontroversi dan resistensi terhadap penanganan Covid-19.

"Itu terjadi di berbagai negara. Ada misalnya kontroversi dan resistensi terhadap pembatasan kegiatan atau ativitas masyarakat," katanya dalam konferensi pers, Sabtu 24 Juli 2021.

Lebih lanjut ia menerangkan, hasil studi yang dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri mempetakan jika negara negara berkembang seperti Indonesia masyaraat resisten terhadap pembatasan kegiatan masyarakat.

Baca Juga: Soal Penanganan COVID-19 Lewat PPKM, Mahfud MD: Pemerintah Menyadari Adanya Ketakutan dan Keresahan Masyarakat

"Karena itu mengganggu jalannya perekonomian. Masyarakat tidak bisa beraktivitas double, bertahan atau mengembangkan kehidupan ekonomi," jelasnya.

Sementara, lanjut dia, di negara maju resitensi terhadap pembatasaan itu alasannya adalah kehilangan kebebasan bagi masyarakat.

"Tapi sama, setiap negara menghadapi problem yang sama terhadap serangan covid itu," tambahnya.

Baca Juga: Mahfud MD Akui Ada Keresahan di Masyarakat saat Pandemi Covid-19: Itu Dilema

"Oleh karena itu, pemerintah mengerahkan segala daya dan upaya dalam menangani Covid-19 ini," pungkasnya. ***

Editor: Aulia Salsabil Syahla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x