ISU BOGOR - Sudah 39 nyawa warga Kota Bogor direnggut Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) selama pandemi hingga Kamis, 17 September 2020.
Jika dilihat dari rata-rata kasus kematian akibat virus yang menyerang pernafasan di Kota Bogor ini mash cukup tinggi yakni sekitar 4,2 % (persen). Sedangkan untuk kesembuhannya sekitar 64,9 persen.
Data terbaru juga menyebutkan jumlah kasus positif di Kota Bogor hingga 17 September 2020m mencapai 964 orang. Tak hanya itu, sejak awal Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK) di Kota Bogor, penambahan kasus positifnya rata-rata dalam sehari lebih dari 20 orang.
Baca Juga: Horor, Cerita Apartemen Kalibata City Mulai Pembunuhan hingga Narkoba
Wali Kota Bogor Bima Arya mengakui bahwa lonjakan kasus positf disebabkan berbagai faktor atau akar masalah. Diantaranya, mobilitas tinggi, kurangnya eduksi warga berbasis data hingga lemahnya penegakan hukum.
"Makanya menurut kami yang cocok itu PSBM dibandingkan PSBB, karena fokusnya ke wilayah yang terdampak sembari edukasi warga mengenai protokol kesehatan," jelasnya.
Mengenai pengawasan zona merah dilakukan secara ketat, seperti pengawasan aktivitas warga, operasional toko, rumah makan, cafe, mal, tempat wisata, rumah ibadah, pernikahan atau acara keramaian lainnya.
Pihaknya juga sudah membentuk unit lacak dan unit pantau untuk mengidentifikasi temuan kasus baru dan memantau perkembangannya.