Network
"Bogor ini kadang-kadang kami menghadapi situasi yang unik, terutama iklim. Kadang-kadang landai, tapi tiba-tiba curah hujan diatas 130 milimeter per hari. Jadi penting kita antisipasi dengan kegiatan ini," kata Dedie Rachim di Alun-alun Kota Bogor.
Selain itu, penanaman pohon ini juga sebagai penyeimbang dari perubahan polutan di Kota Bogor. Bahwasanya, akibat perkembangan zaman yang cukup meningkat, tingkat kondisi udara semakin tak baik.
Baca Juga: Alasan Bima Arya Merotasi Ratusan Pejabat Pemkot Bogor di Akhir Masa Jabatannya
"Selama kita belum bisa mengkonversikan batu bara, satu - satunya cara kita adalah menanam pohon. Ini menandakan kita harus terus meningkatkan kepedulian supaya alam dan lingkungan kita tetap lestari, lebih nyaman untuk generasi muda kita ke depan," urainya menambahkan.
Dedie Rachim mengajak terus Kementerian LHK untuk tidak putus menanam pohon di Kota Bogor. Ia mengakui bahwa di Kota Bogor masih banyak wilayah pemukiman yang berdekatan dengan tebingan - tebingan tinggi.
"Jadi paling tidak ada beberapa bagian yang kosong dan kemudian bisa dibantu KLHK untuk pohonnya. Kita Pemerintah Kota Bogor siap untuk melaksanakan penanaman pohon lebih masif lagi," katanya.
Baca Juga: Update Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 2 Desember 2023
Di tempat yang sama, Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK, Hanif Faisol mengatakan bahwa kementerian akan siap untuk memfasilitasi segala upaya Kota Bogor tentang upaya pencegahan bencana dan pengendalian iklim.
"Kita harus teruskan ini. Kita tempatkan Kota Bogor sebagai kontributor untuk penanganan climate (iklim) ini dan global warming juga dampaknya sudah kita rasakan bersama. Penanaman pohon ini juga merupakan komitmen kita terhadap dunia internasional," kata Hanif.
