Menurut Dedie Rachim, selain tebalnya material longsoran juga karena sulitnya alat berat masuk ke lokasi kejadian. Hal itu disampaikan Dedie sat meninjau proses evakuasi korban tertimbun longsor.
Tak hanya itu, Dedie Rachim juga menyebut lokasi longsor di Empang Bogor ini merupakan daerah yang memang telah terpetakan sebagai daerah rawan longsor. Sehingga dalam melakukan proses pencarian dan evakuasi Tim SAR gabungan lebih berhati-hati.
“Ini alat berat nggak bisa masuk, jalurnya jalur susah. Ini harus betul-betul manual. Mudah-mudahan ada keajaiban semuanya ditemukan selamat,” ungkap Dedie Rachim kepada awak media di lokasi longsor, Rabu petang 15 Maret 2023.
Baca Juga: Longsor di Bogor Timbun 17 Warganya, Dedie Rachim: 13 Berhasil Dievakuasi dan Tersisa Empat
Dalam kesempatan yang sama Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas mengakui bahwa hingga saat ini pihaknya kesulitan melakukan pencarian korban longsor yang tertmbun.
Sebab, lanjut Theo, material longsor yang sempat menimbun enam bangunan rumah, serta membuat ambrol tanah penyangga rel KA Bogor-Sukabumi memang cukup tebal. Bahkan, kata Theo diperkirakan tebalnya timbunan tanah material longsor itu empat meter.
“Kendalanya karena material cukup tebal, sementara ini dikerjakan manual. Belum ada rute untuk masuk kendaraan berat ini,” tegasnya.
Namun demikian, pihaknya tetap berupaya untuk terus melakukan proses pencarian dan evakuasi terhadap empat korban yang masih trtimbun akibat longsor yang terjadi pada Selasa malam 14 Maret 2023.
Baca Juga: Jalur Rel Kereta Api Bogor-Sukabumi Longsor, Seluruh Jadwal KA Pangrango Dibatalkan
Bahkan, lanjut dia, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor sudah berupaya mencari rute untuk memungkinkan alat berat agar bisa masuk ke lokasi longsor di Empang.