Hal tersebut diungkapkan Dedie Rachim saat meninjau lokasi longsor yang juga memutus jalur rel kereta api Bogor-Sukabumi hingga membuat jadwal KA Pangrango dibatalkan seluruhnya.
"Iya ini semalam laporannya terjadi longsor ada 17 yang tertimbun, 13 yang berhasil dievakuasi, dua meninggal dunia. Pagi ini masih tersisa empat," jelas Dedie Rachim kepada awak media di lokasi kejadian, Rabu, 15 Maret 2023.
Lebih lanjut, Dedie menjelaskan longsor yang terjadi di wilayahnya ini akibat hujan dengan intensitas tinggi pada Selasa 14 Maret 2023. Bahkan, ia menyebut, bencana longsor itu terjadi juga di beberapa titik di Kota Bogor.
Baca Juga: Jalur Rel Kereta Api Bogor-Sukabumi Longsor, Seluruh Jadwal KA Pangrango Dibatalkan
"Dalam dua hari terakhir ini Kota Bogor diguyur hujan sangat lebat. Intensitas hujan yang tinggi ini memang menyebabkan beberapa bencana di Kota Bogor," ungkap Dedie Rachim.
"Namun yang dominan itu banjir lintasan. Nah untuk longsor ini ada beberapa titik longsor, tetapi yang fatal ada di sini," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor, pada Selasa malam, 14 Maret 203 mengakibatkan 5 rumah di Kampung Sirnasari, RT 07/04, Kelurahan Empang, Bogor Selatan ambruk hingga membuat 2 dari 13 penghuninya tewas akibat tertimbun reruntuhan.
Berdasarkan laporan BPBD Kota Bogor rel jalur KA Bogor-Sukabumi yang menggantung akibat longsor itu bentangannya sepanjang 15 meter, tepatnya di di KM 26+/7.
Baca Juga: Penampakan Jalur Rel Kereta Api Bogor-Sukabumi Menggantung Akibat Longsor di Empang Kota Bogor
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso menjelaskan hingga Rabu pagi 15 Maret 2023 tim gabungan kembali melanjutkan pencarian dan proses evakuasi terhadap korban yang masih tertimbun.