ISU BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berkolaborasi dengan IPB University melakukan survei persepsi masyarakat Kota Bogor terhadap pandemi Covid-19. Dampaknya 65% responden berpenghasilan menurun dan 41% kehilangan pekerjaan.
Survei dilakukan dengan mengambil 20.000 sampel yang diambil secara proporsional di 6 kecamatan, Kota Bogor. Adapun pengambilan sampel responden dilakukan secara daring.
Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut, ini masih menjadi persoalan bagi masyarakat Kota Bogor. Sebab, 65 persen warga turun pendapatannya selama pemberlakuan PPKM dan 41 persen responden mengakui kehilangan pekerjaan akibat penerapan PPKM.
Baca Juga: Taliban Baca Surat An Nasr Usai Merebut Istana Kepresidenan Afghanistan, Ini Artinya
Bima menyebut, selain persepsi masyarakat optimis dan patuh terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah, PPKM ini banyak juga catatan terutama dari sisi ekonomi.
"Yang paling banyak terdampak, sebagian besar dari kategori pekerja lepas, harian dan mingguan. Harus ada langkah-langkah antisipasi sebelum nanti PPKM berlanjut atau tidak," papar Bima, Minggu 15 Agustus 2021.
Bima menyebut, sebagian besar masyarakat yang terdampak yakni pekerja di bidang jasa, perhotelan, restoran, kafe, dan mal.
Pun demikian, dari angka 65% responden yang menjawab menurun ada 3 persen mengaku pendapatannya justru meningkat. Khususnya, pendapatan orang yang berbisnis di bidang kesehatan dan bahan pokok.