Ganjil Genap Kota Bogor Timbulkan Kemacetan dan Banyak Dikeluhkan Pengguna Jalan

- 28 Juli 2021, 14:17 WIB
Ribuan kendaraan roda dua dan empat terlihat menumpuk di Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor, akibat kebijakan ganjil genap yang diterapkan setiap hari kerja, Rabu 28 Juli 2021.
Ribuan kendaraan roda dua dan empat terlihat menumpuk di Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor, akibat kebijakan ganjil genap yang diterapkan setiap hari kerja, Rabu 28 Juli 2021. /Isu Bogor/Iyud Walhadi

ISU BOGOR - Kebijakan ganjil genap untuk mengurangi mobilitas warga menimbulkan kemacetan sepanjang 1 kilometer di Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor, Rabu 28 Juli 2021.

Tak sedikit pengguna jalan yang mengeluhkan kebijakan turunan dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 untuk mengatasi COVID-19 itu.

"Kalau seperti ini PPKM tak efektif, karena dengan adanya ganjil genap sama saja menimbulkan kerumunan dengan adanya kemacetan ini," kata Amri Yusuf warga Kedunghalang, Bogor Utara, Kota Bogor, saat ditemui disela-sela kemacetan.

Baca Juga: Bima Arya Klaim Ganjil Genap Efektif, Kasus COVID-19 Kota Bogor Langsung Meroket, Hari Ini 30 Meninggal

Tak hanya itu banyak juga warganet yang mengungkapkan kekesalannya di media sosial karena sejak ganjil genap diterapkan setiap hari, kemacetan terjadi dimana-mana.

"Memang mobilitas warga atau pengguna jalan di pusat kota berkurang, tapi di pingggiran hingga perbatasan menimbulkan kemacetan panjang," ungkap Rahman, warga Bantarkemang, Bogor Timur, Kota Bogor.

Seperti diketahui, sejak pemerintah pusat memutuskan PPKM Level 4 diperpanjang mulai tanggal 25 Juli hingga 2 Agustus 2021, Kota Bogor menerapkan ganjil genap setiap hari kerja.

Baca Juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Kombes Pol Susatyo: Ganjil Genap Kota Bogor Berlaku di Hari Kerja

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menuturkan, kebijakan Ganjil Genap selama 24 jam diperpanjang untuk mengubah dari melarang menjadi mengatur warga agar menahan diri tidak keluar rumah, baik untuk berbelanja kebutuhan dan sebagainya.

"Jadi berlaku di hari kerja, tidak hanya weekend (akhir pekan) saja," katanya beberapa waktu lalu.

Dia berharap peran serta masyarakat bisa menyukseskan kebijakan ini dalam mengurangi mobilitas, sehingga angka Covid-19 bisa dikendalikan.

Baca Juga: Sistem Ganjil Genap Kota Bogor Dianggap Efektif Kurangi Mobilitas Warga di Masa PPKM Level 4

"(Aturan) masih sama. Kami tetap berlakukan Ganjil Genap 24 jam di 17 titik sekat dengan 4 pola. Nah, ini yang menjadi pertimbangan apakah pada ruas-ruas tertentu, pada pola A, pola B, pola C, pola D yang akan kami laksanakan," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Bima Arya menyebut, ada tren kasus positif sedikit melandai walaupun belum signifikan.

"Kasus positif turun sedikit grafiknya, walaupun belum signifikan. Jadi, mobilitas warga masih perlu ditekan lagi, karena trennya sudah bagus," ujarnya.

Baca Juga: Daftar 17 Titik Sekat Ganjil Genap Hari Kerja di Kota Bogor, Mulai Berlaku Hari Ini

Di sisi lain kata Wali Kota Bogor ini, pihaknya masih khawatir angka kematian masih tinggi. Tercatat, sejak PPKM diberlakukan ada 99 warga yang meninggal saat isoman atau isolasi mandiri.

"Karena itu kami saat ini ekstra kerja keras untuk mengurangi warga yang isoman," tuturnya.

Bima Arya menyebut, ada tiga kriteria warga yang meninggal saat isoman, yakni 85 persen adalah mereka yang belum divaksin, sebagian besar diatas 50 tahun dan terakhir, memiliki komorbid (penyakit penyerta).

"Karena itu apabila warga isoman yang memiliki tiga kriteria tadi itu tidak boleh isoman di rumah. Semaksimal mungkin dibawa ke tempat isolasi atau rumah sakit. Ini sudah saya perintahkan kepada camat, lurah, puskesmas semuanya memastikan bagi warganya," tegasnya.

Namun kata dia, jika saat di evakuasi ke rumah sakit dalam keadaan penuh, maka akan dibawa ke tempat isolasi.

"Kalau pun di rumah sakit belum bisa masuk di geser ke tempat isolasi, karena di tempat isolasi ini masih banyak cadangan tempat tidurnya. Jadi, kita fokus mengurangi mortality rate dengan fokus kepada perawatan warga isoman," pungkasnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x