Berencana Belajar Tatap Muka, 32 Santri di Bogor Positif Covid-19

- 5 Juni 2021, 17:55 WIB
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim ingin memastikan kesiapan sekolah sebelum masa uji coba itu dimulai pada 31 Mei 2021
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim ingin memastikan kesiapan sekolah sebelum masa uji coba itu dimulai pada 31 Mei 2021 /Prokompim Kota Bogor
 
ISU BOGOR - Sebanyak 32 santri di Pondok Pesantren Harjasari, Kota Bogor dilaporkan positif covid-19. Sebelumnya ponpes akan melakukan pembelajaran tatap muka.
 
Santri di pesantren tersebut berjumlah 398 ditambah pengurusnya 55 orang.
 
Sebagai upaya meminimalisir penyebaran Covid-19 di klaster pesantren, Dinas Kesehatan Kota Bogor melalui Puskesmas melakukan swab antigen pada 3-4 Juni 2021.
 
"Dari hasil tes tersebut ada 32 santri yang hasilnya positif. 24 santri sudah dibawa ke pusat isolasi kami di BPKP Ciawi, sisanya (8) isolasi di rumah masing-masing," kata Wali Kota Bogor Bima Arya, Sabtu 5 Juni 2021.
 
Santri yang positif tersebut diduga terpapar dari kampung saat mereka pulang. Berdasarkan data, mereka yang terpapar melakukan perjalanan dari Karawang, Bekasi, Makassar, Solok, Depok, NTB, Cianjur, Cibitung, Bogor, Tangerang, Sragen, Prabumulih, dan wilayah lainnya.
 
"Langkah yang dilakukan satgas pertama menutup total. Tidak boleh ada keluar masuk dari pesantren maupun menuju pesantren," ujar Bima.
 
 
Langkah kedua, lanjut Bima, akan dilakukan swab PCR kepada 421 santri dan pengurus di pondok pesantren pada Minggu, 6 Juni 2021. Jika hasilnya positif, akan diisolasi kembali.
 
"Ketiga saya minta agar pengurus pesantren berkoordinasi dengan satgas untuk memastikan protokol kesehatan di sana," lanjutnya.
 
Menurut Bima, walau saat ini mereka negatif dari hasil tes swab antigen, tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Tidak lepas masker, tidur jaga jarak, dan dibatasi aktivitasnya.
 
 
"Untuk memenuhi kebutuhan logistik saya perintahkan Perumda Pasar Pakuan untuk menyuplai ke sana sesuai kebutuhannya. Jangan sampai dari dalam ada yang belanja keluar atau belanja sendiri ke pasar," terang dia.
 
Selain itu, logistik, obat-obatan, hingga buah-buahan akan segera didistribusikan oleh dinas kesehatan dan dinas sosial.
 
Langkah berikutnya adalah membentuk posko satgas gabungan aparatur wilayah, TNI/Polri, dan dinas terkait.
 
"Saya minta Puskemas di sana untuk memonitor kondisi santri selama masa isolasi berlaku," pungkas Bima.***

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x