Kurangi Resiko Banjir Jabodetabek BPPT Lakukan Rekayasa Cuaca

- 23 Februari 2021, 14:04 WIB
TNI AU bersama BPPT melakukan modifikasi cuaca
TNI AU bersama BPPT melakukan modifikasi cuaca /Dok Dispenau/

ISU BOGOR - Guna mengurangi resiko bencana banjir Jabodetabek, BPPT atau Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi melakukan rekayasa cuaca.

Untuk melaksanakan redistribusi curah hujan yang berpotensi banjir BPPT menerjunkan tim teknologi modifikasi cuaca (TMC) sebagai upaya mitigasi bencana.

Mitigasi bencana hidrometeorologi ini dilakukan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi atau Jabodetabek.

Baca Juga: Polres Bogor Tangkap 23 Orang Pelaku Penyalahgunaan Narkoba

Baca Juga: Anak Disabilitas Tewas Terbakar Bersama Rumah Orangtuanya di Gunungsitoli

Baca Juga: 4 Unit Kapal Barang Bukti Hasil Tangkapan Terbakar di Dermaga Bea Cukai Batam

Menurut Kepala BPPT Hammam Riza dalam keterangan tertulis mengungkapkan TMC dilakukan sebagai bagian dari upaya preventif untuk mengurangi dampak negatif dari banjir.

"Melalui Redistribusi curah hujan sehingga kejadian hujan ekstrem bisa berkurang," ujarnya.

"Dengan teknologi modifikasi cuaca diharapkan wilayah yang mempunyai potensi terjadinya genangan dan banjir bisa terhindar dari curah hujan penyebab banjir," lanjutnya.

Berdasarkan analisis BPPT, pergerakan massa udara lembab dari Laut Cina Selatan dan Laut Jawa bagian Barat yang terakumulasi dengan massa udara dari Samudera Indonesia memicu pembentukan awan hujan dengan intensitas yang cukup tinggi di wilayah Jabodetabek, dan kondisi itu akan bertahan dalam beberapa hari kedepan.

Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT Jon Arifian menuturkan target utama operasi TMC di Jabodetabek.

Target ini adalah untuk mengurangi potensi hujan pada siang hari di Jabodetabek sekitarnya agar tingkat kejenuhan tanah berada pada level aman untuk menampung hujan.

"Siang hari diharapkan tingkat jenuh tanah aman. Karena hujan yang terjadi malam dan dini hari masih di luar jangkauan intervensi TMC," ujar Jon.

Posko TMC dipusatkan di Lanud Halim Perdanakusuma. Kegiatan operasi TMC ini dimulai sejak Minggu sore, 21 Februari 2021 kemarin.

Baca Juga: (G) I-DLE Batalkan Tampil di Naver NOW untuk Gossip Idle Setelah Kontroversi Dugaan Bullying oleh Soojin

Kegiatan ini didukung dua unit pesawat Casa 212 dan CN 295 yang memiliki kapasitas angkut lebih besar, sebagai antisipasi pengulangan siklus hujan ekstrem berikutnya.

Satu sorti penerbangan penyemaian awan dengan menggunakan pesawat CASA-212 (A-2105) membawa bahan semai garam sebanyak 800 KG NaCL.

Tim TMC melaksanakan satu sorti penerbangan dengan pesawat CASA 212 dari landasan pacu Halim Perdanakusuma dengan target area semai di daerah upwind Jabodetabek sekitar Cilegon dan pesisir timur Lampung.

Selain itu, Jon mengungkapkan bahwa pertumbuhan awan terganggu oleh adanya divergensi angin memasuki pulau Jawa bagian barat.

Dengan kecepatan angin atas relatif kencang serta kelembaban lapisan atas rendah.

Koordinator Lapangan Dwipa W Soehoed menuturkan hasil pemantauan awan pada sorti penyemaian terpantau awan potensial di wilayah pesisir barat Kabupaten Serang dan pesisir timur Provinsi Lampung dengan ketinggian puncak awan sekitar 9.500-10.500 kaki.

Sementara berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer, potensi pertumbuhan awan konvektif cenderung di Jabodetabek bagian Barat, Barat Daya, dan Selatan.

Baca Juga: Penggemar Soojin (G) I-DLE Tinggalkan Banyak Komentar Negatif di Instagram Seo Shin Ae

Baca Juga: Starship Entertainment Rilis Pernyataan Terkait Tuduhan Kekerasan dan Bullying yang Dilakukan Kihyun MONSTA X

Baca Juga: Wendy Red Velvet Terpilih Jadi Peri Donasi Ke-122 di Hari Ulang Tahunnya


Sementara pada Senin, 22 Februari 2021, area semai di wilayah Ujung Kulon, Selat Sunda, dan Timur Lampung.

Tim TMC Redistribusi Curah Hujan Jabodetabek diperkuat 10 personel BBTMC BPPT, dua personel Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Dua tim Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara juga ikut menjadi personel untuk mengoperasikan pesawat CN 295 dan Casa 212.***

Editor: Aulia Salsabil Syahla

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x