Diterjang Banjir, 1600 KK di Cikarang Timur Bekasi Terisolir

- 21 Februari 2021, 14:28 WIB
Luapan Sungai Cibeet Karawang membuat pemukiman warga diterjang banjir sedalam 2 meter, dan 1600 KK di Cikarang Timur terisolir
Luapan Sungai Cibeet Karawang membuat pemukiman warga diterjang banjir sedalam 2 meter, dan 1600 KK di Cikarang Timur terisolir /Karawangpost/Saman/

ISU BOGOR - Luapan Sungai Cibeet dan Citarum membuat pemukiman warga di terjang banjir sedalam 2 meter. Kondisi ini terjadi sejak Sabtu, 20 Februari 2021 hingga hari ini, Minggu, 21 Februari 2021. Dalamnya air banjir membuat akses jalan terputus, saat ini ribuan warga disana terisolir dan butun bantuan evakuasi.

Data yang dihimpun isubogor.com, banjir sedalam 2 meter menerjang ribuan rumah yang berada di wilayah Kampung Nanggewer, Babakan, Jatijaya, Lewielaban, Pamundayan, Rengas Sepuluh. Kondisi diperparah dengan akses Jalan Lemahabang - Karawang dan Cipayung - Pasang Bojong terputus.

"Sudah dua hari ini kondisi banjir tambah parah, ketinggian sudah mencapai 2 meter di Desa Labansari, dan belum ada evakuasi maupun bantuan logistik," kata Adi Mahardika (40), warga setempat. Menurut dia, permukiman yang terdampak banjir mencapai 1600 KK mulai dari RT 1-12 yang berada di 6 RW.

Baca Juga: VIDEO: Viral Warga Bekasi Menangis Terjebak Banjir di Atas Genteng Minta Tolong

Baca Juga: Tanggul Jebol Perparah Banjir di Kabupaten Bekasi, BNPB: Tinggi Muka Air Capai 250 CM

Baca Juga: Banjir Bekasi Setinggi Leher Orang Dewasa, Banyak Pengungsi yang 'Teriak' Butuh Bantuan Ini

Adi menjelaskan, banjir yang menerjang wilayahnya permukimanya terjadi lantaran wilayah tempat tinggalnya berada di bantaran sungai dan tempat bertemunya Sungai Cibeet dan Citarum."Sudah dua kali banjir dalam satu bulan ini, kondisinya sangat parah," ungkapnya.

Untuk itu, Adi meminta Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk segera menindaklanjuti banjir yang terjadi di wilayah Desa Labansari, Kecamatan Cikarang Timur. "Warga disini membutuhkan tempat pengungsian, dan ingin dievakuasi secepatnya, butuh logistik juga," tegasnya.

Saat ini, kata dia, warga setempat kesulitan mencari tempat pengungsian dan pengiriman logistik yang terkendala akses jalan yang terkepung banjir. "Harapan saya kepada pemerintah pusat, provinsi dan daerah untuk penanggulangan banjir yang lebih maksimal," tandasnya. ***

Editor: Wilda Wijayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x