ISU BOGOR - Satu pekan pascapencanangan vaksinasi di Kota Bogor, jumlah tenaga medis yang telah menerima vaksin sebanyak 1.432 orang atau baru 10 persen dari jumlah penerima vaksin sebanyak 9.150 tenaga medis.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan,saat ini vaksinasi di Kota Bogor terkendala sulitnya para penerima vaksin untuk melakukan daftar ulang melalui website pemerintah pusat atau menerima pesan singkat (SMS blast).
"Jadi nakes kita ada yang belum menerima sms blast, belum direspon, sulit mengakses aplikasi peduli lindungi," papar Bima, Kamis 21 Januari 2021.
Baca Juga: PPKM Resmi Diperpanjang Hingga 8 Februari 2021
Baca Juga: Pengungsi Alami Trauma Pasca Gempa Bumi di SulBar, Kemensos: Kebutuhan Pemulihan Terpenuhi
Bima pun melanjutkan, saat ini masih berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menanggapi permasalah itu.
Secara teknis, kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno, mengakui bila ada keterlambatan target dari yang seharusnya sudah mencapai 50 persen.
"Vaksinasi Kota Bogor berjalan lamban karena terkendala sistem daring yang dibuat pemerintah pusat," kata Retno.
Kata dia, sekira sembilan ribu penerima vaksin terdaftar diambil dari data pusat selanjutnya para penerima vaksin akan menerima sms blast. Dari tahap sms blast itu saja, lanjut Retno belum semua nakes yang menerima.