Pengungsi Alami Trauma Pasca Gempa Bumi di SulBar, Kemensos: Kebutuhan Pemulihan Terpenuhi

- 21 Januari 2021, 17:05 WIB
Tenda pengungsian di Stadion Manakarra Mamuju Sulbar
Tenda pengungsian di Stadion Manakarra Mamuju Sulbar /BNPB/

ISU BOGOR - Banyak pengungsi yang mengalami trauma pasca gempa bumi di Sulawesi Barat, Kementerian Sosial mendukung adanya pemulihan psikososial bagi para pengungsi.

Seperti yang diketahui, gempa bumi berkekuatan M6,2 di Provinsi Sulawesi Barat tidak hanya menyebabkan kerugian materil dan jatuhnya korban jiwa, namun juga menimbulkan kekhawatiran serta trauma bagi masyarakat terdampak.

Karena trauma ini, Kementerian Sosial mendukung adanya pemulihan psikososial bagi para pengungsi karena kondisi psikologis dan sosial pasca gempa yang juga terguncang.

Baca Juga: Kementerian Sosial Dukung Pemulihan Psikososial Pengungsi Bencana Gempa Sulawesi Barat

Baca Juga: PPKM Resmi Diperpanjang Hingga 8 Februari 2021

Baca Juga: Jokowi Sebut 3 Upaya Pemerintah Tangani Pandemi, Apa Saja ?

Hal ini disampaikan oleh Pekerja Sosial Ahli Muda Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia Dika Yudhistira Rizqy bahwa Kemensos memastikan kebutuhan para pengungsi atau penyintas dapat terpenuhi, salah satunya kebutuhan pemulihan psikososial.

Pada saat Konferensi Pers Penanganan Bencana Pasca gempa M6,2 di Sulawesi Barat, Rabu, 20 Januari 2020, Dika menyampaikan bahwa Kemensos akan pastikan kebutuhan penyintas terpenuhi.

"Kemensos memastikan kebutuhan penyintas dapat terpenuhi, terlebih kebutuhan pemulihan psikososial," ujarnya.

Selain itu, Dika menjelaskan bahwa Kemensos telah menyerahkan tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) bagi para penyintas untuk membantu pemulihan trauma yang dirasakan oleh masyarakat terdampak gempa bumi.

"Tim LDP Kemensos yang berasal dari Taruna Siaga Bencana (Tagana), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan SDM Program Keluarga Harapan," ujarnya.

Baca Juga: Duka di Awal Tahun 2021 : 166 Jiwa Meregang Nyawa, 1.896 Rumah Rusak

Baca Juga: Jessica Jung Buka Toko Utama Blanc & Eclare dan Restoran Baru di Seoul

Baca Juga: 50 PKL Ilegal di BloK F Pasar Kebon Kembang Kota Bogor Dibongkar


"Adapun relawan yang ikut turun sebanyak 30 orang yang tersebar di Kabupaten Majene dan Mamuju untuk kegiatan pelayanan sosial," jelas Dika.

Dika mengatakan hingga hari ini, sejumlah 201 Tagana yang terlibat di Sulawesi Selatan dan Sulawesi tengah telah bergabung untuk mendukung pemenuhan kebutuhan sosial sekaligus pemulihan psikologis bagi para pengungsi.

Kemensos turut melakukan pendistribusian logistik untuk kebutuhan dasar para pengungsi seperti makanan siap saji, makanan anak, tenda gulung, matras, selimut, peralatan dapur keluarga.

Selain itu, tenda serbaguna maupun tenda COVID-19, kids wear, footwear, velbed, kasur, sandang, perlengkapan siaga bencana untuk evakuasi, dan masker medis untuk pencegahan penularan COVID-19.

Kemensos turut melakukan pemeriksaan kelayakan tempat pengungsian agar para pengungsi yang terdampak dapat tinggal dengan layak.

Bekerjasama dengan Dinas Sosial setempat dan Tagana, Kemensos kembali mendirikan dua tempat pengungsian di lingkar 2 Kabupaten Mamuju dan STN Desa Mekata Kabupaten Majene bagi para pengungsi yang menempati tenda kurang layak sehingga mendapatkan tempat yang lebih nyaman dan aman.***

Editor: Aulia Salsabil Syahla

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x