Vaksin ke-2, Bima Arya Bisa Disuntik

16 Februari 2021, 11:55 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto Saat Memantau Vaksin Sinovac yang Tiba di Kota Bogor, Selasa 12 Januari 2021 /Chris Dale

ISU BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah mempersiapkan vaksinasi tahap dua bagi pekerja publik guru, TNI Polri, penyitas dan komorbid (penyakit penyerta). Pada tahap kedua, Wali Kota Bogor Bima Arya sebagai penyintas bisa mendapatkan vaksinasi.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar Rakor akselerasi capaian vaksinasi Covid-19 secara virtual, Senin 15 Februari 2021. Rakor yang dipimpin Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) ini diikuti pemerintah kabupaten/kota seluruh Indonesia, tak terkecuali Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.

Pada Rakor ini tidak hanya membahas capaian vaksinasi Covid-19 saja melainkan turut dibahas terkait Surat Edaran Kemenkes yang baru Nomor HK.02.02/I/368/2021 tentang ketentuan penyuntikan vaksin corona terhadap para lansia, pemilik komorbid, ibu menyusui dan penyintas Covid-19.

Baca Juga: 50 Persen RW di Kota Bogor Masuk Kategori Resiko Tinggi Penularan Covid-19

Baca Juga: Kota Bogor Masih Zona Merah Corona, Tembus 10 Ribu Kasus Positif, Bima Arya Perketat Fungsi Pengawasan

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Bogor Sri Nowo Retno menuturkan, saat ini Pemkot Bogor sedang mendata sasaran tahap dua untuk lansia, pendidik, pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, pegawai pemerintah, keamanan (TNI, Polri, Satpol PP), pelayanan publik lainnya, transportasi publik, atlet, pariwisata, wartawan dan pekerja media.

"Data ada yang sudah masuk tapi belum lengkap, hari ini akan difinalisasi, yang terdata baru 14.210," paparnya, Senin 15 Februari 2021.

Namun sampai saat ini belum ada informasi dari Wamenkes kapan dosis vaksin tahap dua. Namun yang terpenting saat ini menyelesaikan Nakes tahap I dan pendataan vaksinasi tahap dua harus sudah masuk pekan ini sehingga kemungkinan pada Maret sudah bisa mulai vaksinasi.

"Pak Wali Kota sudah bisa di vaksin di tahap dua dan untuk jumlah vaksin yang diterima mudah-mudahan sesuai usulan Kota Bogor mungkin sekitar 16.000 kalau data sudah masuk semua," katanya.

Baca Juga: Pandemi Corona, Imlek di Kota Bogor Dibatasi

Baca Juga: Kota Bogor Zona Merah Covid-19 saat PPKM Mikro, 68 Kelurahan Wajib Mendirikan Posko

Pada vaksinasi tahap pertama, di Kota Bogor sasaran Nakes sesuai yang terdata di Sistem Informasi SDM Kesehatan berjumlah 10.772 dan yang sudah register 10.742 atau sudah 99,72 persen.

Nakes yang sudah di suntik berjumlah 8.276 atau 76,83 persen, sementara 2.296 atau 21,37 persen gagal di vaksin karena eksklusi (penyintas Covid-19, ibu hamil, ibu menyusui, komorbid dan lansia).

Retno menambahkan, dalam waktu satu pekan ini pihaknya akan menindaklanjuti dengan mendata kembali 2.296 Nakes yang eksklusi (komorbid, penyintas Covid-19, ibu menyusui dan lansia) tersebut untuk di skrining sehingga bisa diberikan vaksinasi.

"Kemarin Kota Bogor kan dapat 9.150 dosis vaksin, ada sisa 884 dosis vaksin. 884 dosis vaksin ini akan kami optimalkan untuk selesaikan sasaran satu nakes yang 2.256 tidak bisa di vaksin, di skrining lagi sesuai dengan ketentuannya yakni penyintas Covid-19 lebih dari tiga bulan, komorbid yang terkontrol," tandasnya. ***

Editor: Wilda Wijayanti

Tags

Terkini

Terpopuler