ISU BOGOR - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono menyebutkan gempa berkekuatan 6,0 magnitudo di Tuapejat, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), terjadi akibat aktivitas penyesaran di Investigator Fracture Zone dekat batas tumbukan lempeng, Selasa 17 November 2020.
Rahmat menyebutkan berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan gempa 6,0 magnitudo di Sumbar tersebut tidak berpotensi menyebabkan Tsunami.
Namun getaran akibat gempa bumi 6,0 magnituo itu dirasakan oleh warga di 10 Kota/Kabupaten di Sumbar dan Jambi yakni Padang, Painan, Sipora, Solok, Padang Panjang, Bukittinggi, Pariaman, Kerinci, Pasaman, hingga Kota Payakumbuh.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Sumbar, BPBD: Getaran Cukup Kuat dan Belum Ada Laporan Koban Jiwa
Baca Juga: Gempa 6,3 Magnitudo Guncang Sumbar, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Baca Juga: Viral Video Tsunami Akibat Gempa Turki Magnitudo 7.0, Terdengar Suara Jeritan Hingga Bangunan Hancur
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,"
"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi di Sumbar merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas penyesaran di Investigator Fracture Zone," ungkapnya.
Menurutnya, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi itu memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike slip fault).