ISU BOGOR - Organisasi Muslim Eropa mendesak Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengakhiri segala bentuk 'retorika yang memecah belah dan kebencian'.
Karena pendekatan yang dilakukan Presiden Prancis tersebut hanya semakin memicu ketegangan dan 'mendorong tumbuhnya rasisme dan ekstremisme'.
Hal tersebut disampaikan, lebih dari 20 organisasi Muslim Eropa lewat surat terbuka menyusul terus berlanjutnya ketegangan antara Prancis dan dunia Muslim.
Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron: Saya Memerangi Terorisme yang Dilakukan Atas Nama Islam
Baca Juga: Demo Hari Ini, Massa Kepung Kedutaan Besar Prancis, Haikal: Untuk Rasulullah Nggak Apa-apa Ditangkap
Surat terbuka itu, diterbitkan Sabtu lalu, oleh organisasi Muslim Eropa dari beberapa negara termasuk Belanda, Finlandia dan Italia.
Sebagaimana dilansir Aljazeera.com, mereka mengatakan pemimpin Prancis telah gagal memberikan "kepemimpinan moral yang kuat" setelah pembunuhan seorang guru dan tiga jemaah di sebuah gereja bulan lalu.
"Menodai Islam dan warga Muslim Anda sendiri, menutup masjid arus utama, organisasi Muslim dan hak asasi manusia,"
"Dan menggunakan ini sebagai kesempatan untuk membangkitkan kebencian lebih lanjut, telah memberikan dorongan lebih lanjut kepada para rasis dan ekstremis brutal," kata mereka yang menandatangani surat terbuka.