Presiden Prancis Emmanuel Macron 'Ngotot' Bela Media Penghina Nabi Muhammad meski Warganya Dipenggal

- 30 Oktober 2020, 16:21 WIB
Foto Presiden Prancis Emmanuel Macron diinjak.*
Foto Presiden Prancis Emmanuel Macron diinjak.* /Twitter @RealFarooqNyaze

Media telah melaporkan bahwa pembunuh Samuel Paty, remaja Chechnya Abdullakh Anzorov, sebenarnya telah berhubungan dengan seorang pejuang Islam di wilayah barat laut Suriah jihadis di Idlib pada hari-hari menjelang serangan itu.

Dan setelah serangannya yang mematikan, dia mengirim gambar kepala guru yang terpenggal ke saluran Telegram IS Chechnya di mana gambar itu dibagikan secara luas.

Baca Juga: Kontroversi Presiden Prancis Macron: Pogba Meradang, Tuntut Media Penyebar Berita Hoax Catut Namanya

Dengan peringatan keamanan nasional Prancis pada "darurat serangan teror" dan 7.000 tentara di jalan-jalan untuk melindungi gereja dan situs keagamaan di seluruh negeri saat menjelang liburan akhir pekan All Saints, Presiden Macron dengan jelas yakin akan ada lebih banyak lagi yang akan datang.

Mulai besok, Prancis memasuki penguncian nasional kedua dalam pertempuran yang sedang berlangsung untuk menahan penyebaran virus corona.

Ini sulit, tetapi telah terbukti efektif dalam menjaga tingkat infeksi Covid-19 pada tingkat yang dapat dikelola.

Tapi bukan hanya ketakutan akan virus pembunuh tak terlihat yang harus dihadapi orang Prancis.

Sama menakutkannya dengan gejolak yang tidak terduga dan mematikan yang berasal dari benturan dua budaya dengan api kebencian yang disebarkan oleh ekstremis Islam dan politisi sembrono.****

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x