Presiden Prancis Emmanuel Macron 'Ngotot' Bela Media Penghina Nabi Muhammad meski Warganya Dipenggal

- 30 Oktober 2020, 16:21 WIB
Foto Presiden Prancis Emmanuel Macron diinjak.*
Foto Presiden Prancis Emmanuel Macron diinjak.* /Twitter @RealFarooqNyaze

Semua ini terjadi dalam satu hari dan hanya dua minggu setelah guru Samuel Paty dipenggal kepalanya di luar sekolah tempat dia bekerja oleh seorang pengungsi Chechnya berusia 18 tahun yang radikal.

Dalam pernyataan yang tepat waktu dan tegas, kantor berita negara Saudi mengatakan, “Kerajaan dengan tegas menolak tindakan ekstremis seperti itu, yang bertentangan dengan semua agama ..., sambil menekankan pentingnya menghindari semua praktik yang menimbulkan kebencian, kekerasan, dan ekstremisme. ”

Ini bukan kunjungan pertama teroris ekstremis ke Nice, tahun 2016 silam sebanyak 86 orang tewas saat sebuah truk seberat 19 ton dengan sengaja didorong ke kerumunan orang yang merayakan Hari Bastille di Promenade des Anglais.

Baca Juga: Turki Kian Meradang karena Presidennya Dilecehkan Media Prancis Penghina Nabi Muhammad

Itu terjadi lebih dari empat tahun yang lalu dan ISIS telah mengalami beberapa kemunduran serius dalam upayanya untuk mendirikan kekhalifahan di Suriah, dengan pasukan Barat mengklaim telah memberantasnya. Tetapi untuk menunjukkan bahwa pakaian psikopat pembunuh ini sudah mati adalah jauh dari sasaran.

Dalam pidato yang sangat jarang dilaporkan dua bulan lalu, kepala kontra-terorisme Perserikatan Bangsa-Bangsa Vladimir Voronkov mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa lebih dari 10.000 pejuang ISIS diperkirakan tetap aktif di Irak dan Suriah dua tahun setelah kekalahan kelompok militan tersebut. di wilayah tersebut.

Lahir di Rusia, teradikalisasi di Prancis? Diplomat mengatakan 'tidak mungkin' bagi Moskow untuk menyelidiki teroris yang dibesarkan Prancis, tetapi kontak terus berlanjutLahir di Rusia, teradikalisasi di Prancis? Diplomat mengatakan 'tidak mungkin' bagi Moskow untuk menyelidiki teroris yang dibesarkan Prancis, tetapi kontak terus berlanjut.

Baca Juga: Kontroversi Presiden Prancis Macron: Pogba Meradang, Tuntut Media Penyebar Berita Hoax Catut Namanya

Dia mengatakan ISIS telah berkumpul kembali dan aktivitasnya meningkat, tidak hanya di zona konflik seperti Irak dan Suriah, tetapi juga di beberapa afiliasi regional.

Dan dia menunjukkan bahwa kampanye terus-menerus yang didorong oleh internet dan radikalisasi teroris yang tumbuh di dalam negeri terus menjadi ancaman di Eropa.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x