Hadapi Ancaman dari Iran, Pemimpin Penjajah Israel Berkumpul

- 11 April 2024, 18:48 WIB
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengunjungi pangkalan F-15 Angkatan Udara pada 11 April 2024
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengunjungi pangkalan F-15 Angkatan Udara pada 11 April 2024 /Foto/Times of Israel

ISU BOGOR - Ketegangan di Timur Tengah semakin meningkat ketika para pemimpin pendudukan Israel bersiap untuk menghadapi ancaman serius yang datang dari Iran. Dewan Perang Israel mengumumkan pertemuan darurat yang akan dilaksanakan hari ini, Kamis, sebagai respons terhadap kemungkinan serangan Iran terhadap konsulat Suriah di Damaskus.

Amerika Serikat telah memberikan peringatan atas kemungkinan serangan rudal yang akan dilancarkan oleh Iran terhadap Israel. Sementara itu, maskapai penerbangan Jerman, Lufthansa, telah menangguhkan penerbangan ke dan dari Teheran sebagai tindakan pencegahan menghadapi ancaman balasan yang mungkin dilakukan oleh Iran.

Pemimpin Iran, Ali Khamenei, menyatakan bahwa Israel akan mendapat hukuman yang setimpal sebagai respons atas serangan di Damaskus
Pemimpin Iran, Ali Khamenei, menyatakan bahwa Israel akan mendapat hukuman yang setimpal sebagai respons atas serangan di Damaskus Foto/IRNA

Pemimpin Iran, Ali Khamenei, menyatakan bahwa Israel akan mendapat hukuman yang setimpal sebagai respons atas serangan di Damaskus yang menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Iran, termasuk seorang pemimpin senior di "Quds Forces," Mohammad Reza Zahedi.

Baca Juga: Biden Murka saat 7 Relawan Asing Tewas dalam Serangan Bom Israel

Berita ini semakin memanas karena jaringan intelijen melaporkan bahwa Israel berada dalam risiko besar menghadapi serangan yang mungkin dilancarkan oleh Iran. Serangan tersebut bisa berupa respons proporsional yang menargetkan fasilitas diplomatik Israel atau serangan langsung.

Situasi ini semakin rumit dengan terus berlanjutnya agresi Israel terhadap Gaza, dengan dukungan dari Amerika dan Eropa. Serangan udara yang dilakukan oleh Israel telah menyasar rumah sakit, gedung-gedung, menara, dan bahkan rumah-rumah warga sipil, mengakibatkan korban jiwa dan kehancuran infrastruktur yang parah. Menurut otoritas setempat dan badan internasional, lebih dari 33.000 orang tewas dan puluhan ribu lainnya terluka akibat agresi ini, sementara sebagian besar penduduk Gaza terpaksa mengungsi.

Ketegangan di wilayah tersebut tampaknya semakin tidak terkendali, dengan kedua belah pihak terus mengancam untuk melakukan tindakan balasan atas serangan-serangan yang terus berlanjut. Perhatian dunia internasional tertuju pada pertemuan pemimpin pendudukan Israel, sementara harapan untuk penyelesaian damai semakin merosot.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x