Soroti Perubahan Retorika Joe Biden, Haniyeh: Kami Berusaha Akhiri Agresi Terhadap Rakyat Kami

- 14 Maret 2024, 20:54 WIB
Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam "Hamas", Ismail Haniyeh, mengungkapkan keyakinannya bahwa ada peluang untuk mencapai kesepakatan multi-tahap dalam penyelesaian konflik di wilayah Palestina.
Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam "Hamas", Ismail Haniyeh, mengungkapkan keyakinannya bahwa ada peluang untuk mencapai kesepakatan multi-tahap dalam penyelesaian konflik di wilayah Palestina. /Foto/Quds Press

ISU BOGOR - Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam "Hamas", Ismail Haniyeh, mengungkapkan keyakinannya bahwa ada peluang untuk mencapai kesepakatan multi-tahap dalam penyelesaian konflik di wilayah Palestina. Hal itu disampaikan Haniyeh, dalam sebuah pernyataan yang mengundang perhatian internasional, Kamis, 14 Maret 2024.

Haniyeh menyoroti perubahan dalam retorika Presiden AS Joe Biden, mencatat bahwa posisi Amerika terus berubah namun masih diuji dalam tindakan praktisnya. Dalam pernyataan persnya, ia menekankan perlunya langkah-langkah konkret dari pemerintah AS untuk menghentikan perang dan kebijakan kelaparan yang menimpa warga Gaza dan wilayah utara.

"Saat ini, lapangan dan negosiasi adalah dua jalur yang sejajar," kata Haniyeh. "Gerakan kami didasarkan pada negosiasi yang didukung oleh ketabahan dan kejeniusan perlawanan. Kami berusaha dengan segala kekuatan untuk mengakhiri agresi terhadap rakyat kami."

Baca Juga: Genosida di Gaza Berlanjut, Menlu Iran: Bencana Terburuk Abad Ini

Haniyeh menambahkan bahwa kemungkinan kesepakatan multi-tahap tergantung pada fleksibilitas dari pihak yang melakukan pendudukan. Namun, dia menegaskan bahwa upaya-upaya untuk mengalihkan perhatian dari dukungan terhadap Gaza tidak akan berhasil.

Sementara itu, agresi terus berlanjut di Gaza, memasuki hari ke-159. Dukungan Amerika dan Eropa terhadap Israel dalam agresi tersebut telah menjadi sorotan. Serangan-serangan Israel terhadap rumah sakit, bangunan, dan rumah-rumah warga sipil Palestina telah menyebabkan ribuan kematian dan cedera.

Menurut pihak berwenang di Jalur Gaza dan badan-badan PBB, agresi yang sedang berlangsung telah menewaskan lebih dari 31.000 orang dan melukai lebih dari 73.000 lainnya. Lebih dari 85% populasi Gaza telah mengungsi akibat serangan tersebut.

Baca Juga: Penjajah Israel Terus Tingkatkan Serangan di Jalur Gaza

Pernyataan Haniyeh ini memunculkan pertanyaan tentang arah diplomasi masa depan di kawasan tersebut, sementara dunia terus menyoroti krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x