Menanggapi tuduhan yang diarahkan ke Iran, sebagaimana dilansir IRNA pada hari Selasa, 30 Januari 2024, Kanaani menyoroti sejarah kelam NATO dan beberapa anggotanya, yang terkait dengan kolonialisme, perencanaan kebijakan destruktif, intervensionisme, dan tindakan militer di Asia Barat dan wilayah lainnya.
Kanaani dengan tegas menyatakan bahwa NATO adalah sumber ketidakstabilan dan ketidakamanan, bukan hanya di kawasan tersebut, melainkan di seluruh dunia. Ia menegaskan bahwa kebijakan fundamental Republik Islam Iran selalu didasarkan pada penguatan hubungan dengan tetangga dalam kerangka bertetangga baik dan saling menghormati.
Baca Juga: Iran Tepis Tudingan Serang Pangkalan AS di Yordania: Tidak Berdasar dan Bermuatan Politis
Dalam konteks ini, Kanaani menekankan komitmen Iran untuk menciptakan kawasan yang stabil, aman, dan sejahtera, serta menegaskan bahwa pencegahan campur tangan asing adalah salah satu prinsip kebijakan luar negeri yang tak tergoyahkan.
Pada Selasa pagi, Jens Stoltenberg mengeluarkan tuduhan yang kontroversial, menyebut Republik Islam Iran sebagai pihak yang mengganggu stabilitas di kawasan Asia Barat. Dalam klaimnya, Stoltenberg menuduh Iran bertanggung jawab atas dukungan terhadap kelompok teroris yang menyerang kapal NATO di Laut Merah. Iran menanggapi tuduhan ini sebagai serangan tanpa dasar dan mencoba mengkriminalisasi negara tersebut.
Keberanian Iran dalam menanggapi tuduhan ini mencerminkan komitmen kuatnya terhadap prinsip-prinsip diplomasi yang saling menghormati dan menjaga perdamaian di tingkat internasional.***