Iran: Kejahatan Israel pada Malam Natal Fakta Kurangnya Pedoman Moral Rezim Zionis

- 25 Desember 2023, 18:59 WIB
Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran, Nasser Kanaani menyebut gambaran mengerikan kekejaman rezim Zionis pada malam Natal memperlihatkan fakta bahwa entitas pasukan Israel tidak mematuhi prinsip-prinsip ketuhanan, moral dan agama.
Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran, Nasser Kanaani menyebut gambaran mengerikan kekejaman rezim Zionis pada malam Natal memperlihatkan fakta bahwa entitas pasukan Israel tidak mematuhi prinsip-prinsip ketuhanan, moral dan agama. /Foto/IRNA
 

ISU BOGOR - Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran, Nasser Kanaani menyebut gambaran mengerikan kekejaman rezim Zionis pada malam Natal memperlihatkan fakta bahwa entitas pasukan Israel tidak mematuhi prinsip-prinsip ketuhanan, agama, dan internasional.

“Kami menyaksikan umat Kristiani membatalkan perayaan (Natal) mereka di tempat kelahiran Kristus sebagai solidaritas terhadap rakyat Palestina, dan merupakan sumber penyesalan bahwa rezim Zionis tidak menghentikan kejahatannya bahkan pada malam kelahiran Kristus,” kata Nasser Kanaani dikutip dari kantor Berita IRNA, Senin, 25 Desember 2023.

“Gambar-gambar mengerikan atas kejahatan mereka telah dipublikasikan malam itu, menunjukkan bahwa lebih dari 70 warga Palestina tewas dalam pemboman biadab di kamp (pengungsi) al-Maghazi. Kejahatan ini sekali lagi menunjukkan bahwa rezim Zionis tidak mematuhi prinsip-prinsip ketuhanan, agama, dan internasional," sambungnya.
 

Kanaani berpendapat bahwa resolusi yang disahkan Dewan Keamanan PBB sekali lagi menunjukkan peran dukungan penuh Amerika Serikat (AS) terhadap rezim Zionis.

“Dengan adanya keberatan dari Amerika Serikat, tidak ada klausul dalam ketentuan resolusi ini yang menyerukan upaya segera untuk menghentikan kejahatan tersebut,” keluhnya.

Dia menambahkan bahwa resolusi tersebut tidak sah dan tidak dapat dilaksanakan.

Lebih lanjut, Kanaani juga menunjuk pada tuduhan baru-baru ini yang dibuat oleh Amerika Serikat terhadap Iran mengenai peran Republik Islam dalam ketegangan tertentu di perairan internasional, dan mencatat bahwa Amerika melontarkan tuduhan tanpa henti padahal Iran adalah pihak yang dituduh utama selama dua bulan terakhir karena Iran adalah pihak yang paling dituduh.
 

Pihak yang pertama dan utama bertanggung jawab atas inisiasi dan kelanjutan agresi perang rezim Israel di Gaza, sehingga klaim ini diajukan untuk mengejar proyeksi psikologis, dan menutupi kejahatan yang dipimpin AS di Gaza, dan untuk mencapai tujuan politik yang jelas.

Menurut juru bicara tersebut, Iran selalu menjadi salah satu pelindung utama keamanan di perairan internasional dan memainkan peran penting dalam keamanan maritim dan perdagangan global melalui perairan internasional; oleh karena itu, AS dan pihak lain tidak dalam posisi untuk menuduh Iran.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x