Network
ISU BOGOR - Perwakilan gerakan perlawanan Palestina Hamas mengapresiasi sikap Iran dalam menyikapi perang penjajah Israel di Jalur Gaza. Harusnya, negara-negara Islam lainnya harus melakukan hal yang sama.
Perwakilan Hamas, Khaled al-Qaddumi mengatakan pihaknya telah menyaksikan gerakan diplomatik Republik Islam Iran yang dilakukan oleh Presiden Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian sejak hari kedua perang.
“Ini sangat berharga bagi kami. Saya yakin gerakan-gerakan ini merupakan respons tegas terhadap gerakan politik kriminal [Menteri Luar Negeri AS Antony] Blinken dalam menyampaikan perkembangan lapangan dan krisis Palestina kepada dunia Islam,” ujar Khaled sebagaimana dikutip kantor berita Iran IRNA, Rabu, 15 November 2023.
Baca Juga: Bengisnya Penjajah Israel, Geledah dan Tembaki Warga Palestina di RS Al-Shifa Gaza
Ia juga mencatat bahwa negara-negara non-Muslim tertentu yang mencari kebebasan, termasuk Bolivia, Kamboja, dan Afrika Selatan, telah memutus atau mengurangi hubungan mereka dengan penjajah Israel.
“Kami belum melihat tindakan seperti itu di dunia Islam saat ini, tidak ada pemutusan hubungan politik, tidak ada pemanggilan duta besar, dan tidak ada pemutusan hubungan ekonomi,” ujarnya.
Bahkan bertanya kepada negara-negara Islam mengapa mereka tetap mengirim bahan bakar ke penjajah Israel atau memfasilitasi ekspor bahan bakar ke rezim tersebut di tengah perang brutal di Gaza.
Baca Juga: Serangan Rudal Tentara Al-Nujaba Irak Berhasil Targetkan Pelabuhan Eilat Israel
“Setidaknya 40% bahan bakar yang dibutuhkan penjajah Israel dipasok dari 300.000 barel minyak per hari yang sayangnya datang ke Israel dari Afrika, Asia, atau pelabuhan Turki,” kata al-Qaddumi.
