Hal tersebut dikonfirmasi kelompok Houthi yang mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah menyita sebuah kapal milik seorang pengusaha Israel di Laut Merah.
Militer Israel kemudian mengkonfirmasi berita tersebut dan menyebut tindakan tersebut sebagai "insiden yang sangat serius di tingkat global".
Baca Juga: Media AS: Pemerintahan Biden Khawatir Gencatan Senjata Bakal Bongkar Kebobrokan Israel di Gaza
Menurut laporan yang belum dikonfirmasi di media Iran, para pejuang Houthi mendarat di kapal tersebut dengan helikopter dan mengarahkannya menuju pantai Yaman.
Kapal tersebut meninggalkan Turki dan menuju India, dan diawaki oleh “warga sipil dari berbagai negara, tidak termasuk warga Israel”, kata IDF dalam sebuah pernyataan.
“Di dalam kapal tersebut terdapat 25 awak kapal dari berbagai negara termasuk Ukraina, Bulgaria, Filipina, dan Meksiko,” tambah pernyataan itu.
Baca Juga: Setujui Gencatan Senjata, Hamas Tukar 50 Sandera Israel dengan 150 Warga Palestina yang Dipenjara
Sementara itu, IDF dalam keterangannya menyebutkan kapal tersebut dimiliki oleh perusahaan Inggris dan dioperasikan oleh perusahaan Jepang. “Itu bukan kapal Israel,” jelas IDF.
Namun, perusahaan keamanan maritim Ambrey mengatakan "pemilik grup pengangkut kendaraan terdaftar sebagai Ray Car Carriers", yang perusahaan induknya dimiliki oleh Abraham Rami Ungar, seorang pengusaha Israel.
Profil Abraham Rami Ungar
Abraham “Rami” Ungar, salah satu orang terkaya Israel, adalah seorang pengusaha dengan kepentingan luas dalam impor mobil dan real estate, dan ketua perusahaan Ray Shipping.