Israel Terancam Bangkrut Akibat Perang Gaza, Ratusan Ekonom Yahudi Desak Ini ke Netanyahu

- 3 November 2023, 19:08 WIB
Sebuah bangunan rusak akibat serangan roket di Tel Aviv, Israel pada 27 Oktober 2023.
Sebuah bangunan rusak akibat serangan roket di Tel Aviv, Israel pada 27 Oktober 2023. /Foto/Times of Israel
ISU BOGOR - Negara Israel terancam bangkrut lantaran terus membombardir jalur Gaza, Palestina. Menyikapi hal itu, 300 ekonom senior baru-baru ini memperingatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich untuk segera menghentikan semua item pengeluaran yang tidak penting dalam anggaran negara.
 
Tak hanya itu, mereka juga meminta rezim zionis untuk mempertimbangkan kembali prioritas pengeluaran untuk mengatasi krisis ekonomi yang mungkin terjadi selama krisis ekonomi. perang yang sedang berlangsung dengan kelompok teror Hamas.

“Anda tidak memahami besarnya krisis ekonomi yang dihadapi perekonomian Israel,” mereka memperingatkan dalam surat tersebut.

“Kelanjutan tindakan yang dilakukan saat ini akan merugikan perekonomian Israel, melemahkan kepercayaan warga terhadap sistem publik, dan melemahkan kemampuan Negara Israel untuk pulih dari situasi yang mereka alami," sambungnya dikutip dari Times of Israel, Jumat, 3 November 2023.

Baca Juga: Update Perang Israel vs Hamas: Jumlah Syuhada di Gaza Bertambah Jadi 9.061 Orang

Di antara penandatangan surat tersebut adalah Prof. Jacob Frenkel, mantan gubernur Bank Israel; Rony Hezkiyahu, mantan pengawas bank dan akuntan jenderal Bank Israel; Yair Avidan, mantan pengawas bank; Haim Shani, mantan direktur jenderal kementerian keuangan; Prof Eugene Kandel, mantan ketua Dewan Ekonomi Nasional; mantan wakil gubernur Bank Israel, Prof. Eytan Sheshinski; Prof Leo Leiderman dari Universitas Tel Aviv; dan pemenang Hadiah Nobel Ekonomi 2021 Joshua Angrist dari Massachusetts Institute of Technology.

Menurut survei yang dilakukan oleh Israel Innovation Authority dan Start- Lembaga Kebijakan Bangsa Atas (SNPI) dengan perang Israel dengan Hamas yang memasuki minggu keempat, sekitar 70 persen perusahaan teknologi dan startup Israel menghadapi gangguan dalam operasi mereka karena sebagian besar karyawan mereka telah melapor untuk tugas cadangan.

"Banyak perusahaan mulai dari pembangun hingga restoran tutup dan perusahaan ritel lainnya merumahkan karyawannya," tulis outlet media zionis itu.

Baca Juga: Gunakan Rudal Al-Yassin 105, Hamas Berhasil Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel

"Serangan brutal yang dilakukan kelompok yang didukung Iran pada tanggal 7 Oktober menghancurkan komunitas di wilayah selatan," tambahnya.

Sekitar 2.500 milisi Palestina menerobos perbatasan ke Israel dari Jalur Gaza melalui darat, udara, dan laut, membunuh sekitar 1.400 orang dan menculik sedikitnya 230 sandera dari segala usia dengan kedok pemboman ribuan roket yang ditembakkan ke kota-kota Israel.

"Surat para ekonom tersebut meminta Netanyahu dan Smotrich untuk mempertimbangkan kembali prioritas pengeluaran nasional, karena perkiraan biaya rehabilitasi perang diperkirakan mencapai puluhan miliar shekel, atau bahkan lebih," tulis Times of Israel.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x