Hal itu disampaikan Putin yang disiarkan televisi pada hari Senin, 31 Oktober 2023 dalam pertemuan pemerintah di Moskow.
“Elit penguasa AS dan negara-negara satelitnya berada di balik konflik yang terjadi saat ini di Timur Tengah dan tempat lain di seluruh dunia," kata Putin.
"Upaya ini bertujuan untuk menabur kekacauan dan mencegah munculnya tatanan dunia multipolar," tambahnya.
Baca Juga: Dilindungi Polisi Zionis, Puluhan Pemukim Israel Terobos Kompleks Masjid Al-Aqsa
Putin menegaskan kembali posisi Rusia mengenai perang di Gaza. "Perdamaian hanya bisa terwujud dengan berdirinya negara Palestina yang merdeka," katanya seperti dikutip oleh RT dan media Rusia lainnya.
Putin berpendapat bahwa Rusia tidak hanya memimpin upaya untuk menciptakan dunia negara-negara berdaulat yang benar-benar multipolar, namun secara harfiah memperjuangkannya di medan perang Ukraina.
“Rusia adalah benteng bagi semua orang yang memperjuangkan kemerdekaan dan kebebasan mereka, melawan mereka yang menyebarkan kekacauan dan konflik serta ‘orang-orang bodoh yang berguna’,” kata Putin.
Baca Juga: Momen Putin Peluk Al Quran, Soroti Penodaan Kitab Suci Umat Islam Sebagai Kejahatan di Rusia
Israel, sejauh ini, telah membunuh lebih dari 8.306 warga Palestina di Gaza, termasuk 3.457 anak-anak, dan melukai lebih dari 21.000 orang.
Laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina dan organisasi internasional menyebutkan bahwa mayoritas korban tewas dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.