Momen Putin Peluk Al Quran, Soroti Penodaan Kitab Suci Umat Islam Sebagai Kejahatan di Rusia

- 29 Juni 2023, 19:45 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin memeluk Al Quran saat berkunjung ke masjid bersejarah di Derbent, Dagestan
Presiden Rusia Vladimir Putin memeluk Al Quran saat berkunjung ke masjid bersejarah di Derbent, Dagestan /Foto/Anadolu Agency

ISU BOGOR - Presiden Rusia Vladimir Putin mengutuk penodaan Alquran, kitab suci umat Islam di beberapa negara di Eropa, seperti Swedia yang baru-baru ini terjadi. Bahkan ia menyebut hal tersebut sebagai kejahatan di negaranya.

Hal tersebut ia sampaikan saat mengunjungi masjid bersejarah di Derbent, Dagestan. Berbicara kepada perwakilan Muslim, Putin mengatakan bahwa beberapa negara mungkin tidak menghormati Al-Qur'an sebagai pelanggaran yang dapat dihukum, tetapi Rusia melakukannya.

“Di negara kita, ini adalah kejahatan baik menurut konstitusi maupun hukum pidana,” ujar Putin, sebagaimana dikutip bnn network, Kamis, 29 Juni 2023.

Kunjungan Putin ke Masjid Bersejarah

Putin berada di Derbent, sebuah kota di pesisir Laut Kaspia yang merupakan salah satu kota tertua di Rusia, tempat ia mengunjungi Masjid Juma, yang dibangun pada abad ke-8. Dia juga menghadiri upacara untuk memperingati hari raya Idul Adha, juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban.

Baca Juga: Putin Tuduh Bos Wagner Berkhianat, Bersumpah Tumpas Pemberontakan di Rusia

Pemimpin Rusia itu diberikan salinan Alquran oleh komunitas Muslim setempat, yang dia terima dengan rasa terima kasih dan hormat.

“Al-Quran suci bagi umat Islam dan harus suci bagi orang lain. Kami akan selalu mematuhi aturan ini,” kata Putin.

Pernyataan Putin tersebut muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan beberapa negara Barat terkait masalah hak asasi manusia, demokrasi, dan kebijakan luar negeri. Rusia sering menuduh Barat mencampuri urusan dalam negerinya dan melanggar kedaulatannya.

Hak Minoritas Agama di Rusia

Rusia juga telah dikritik oleh beberapa negara Barat dan kelompok hak asasi manusia atas perlakuannya terhadap minoritas agama, terutama Muslim di Chechnya dan daerah lain di Kaukasus Utara, di mana gerakan separatis dan militan Islam telah aktif selama beberapa dekade.

Baca Juga: Putin dan Xi Jinping Duduk Bareng, Bahas Penyelesaian Krisis Akut di Ukraina

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x