Jumlah Korban Tewas di Gaza dan Tepi Barat Palestina Tembus 1.078 Orang

- 11 Oktober 2023, 18:13 WIB
Warga Palestina menggontong jasad pemuda yang tewas ditembak pasukan pendudukan Israel.
Warga Palestina menggontong jasad pemuda yang tewas ditembak pasukan pendudukan Israel. /Foto/WAFA
 

ISU BOGOR - Jumlah warga Palestina yang tewas selama agresi Israel terhadap Jalur Gaza dan Tepi Barat meningkat menjadi 1.078 orang dan luka-luka mencapai 5.314 orang.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa 1.055 orang tewas di Jalur Gaza, dan 5.184 lainnya terluka dalam serangan yang sedang berlangsung di seluruh Jalur Gaza, untuk hari kelima berturut-turut.

"Di Tepi Barat, jumlah warga Palestina yang terbunuh meningkat menjadi 23 orang, setelah dua pemuda, Abd al-Rahman Faraj dan Ali al-Abbasi, terbunuh oleh peluru pendudukan Israel di lingkungan Ain al-Luza di kota Silwan di Israel kota Yerusalem, sementara 130 lainnya terluka," tulis laporan WAFA News Agency, Rabu, 11 Oktober 2023.

Sementara itu, sebagaimana dilansir Quds Press melaporkan bahwa surat kabar berbahasa Ibrani Haaretz meminta pemerintah pendudukan untuk mengerjakan misi yang lebih mendesak, yaitu kembalinya warga Israel yang ditahan oleh gerakan Hamas dan Jihad Islam di Jalur Gaza.
 

“Artinya jelas, dan ini merupakan pembayaran segera untuk kesepakatan pertukaran tahanan sebagai bagian dari kesiapan Israel untuk membebaskan tahanan keamanan yang dipenjara di Israel,” tulis surat kabar Haaretz.

Ini menunjukkan bahwa apa yang disebutnya sebagai serangan balik mematikan yang dilancarkan oleh pasukan pendudukan Israel. “Kembalinya warga Israel bukanlah kekhawatiran utama pemerintah Israel,” lapor keterangan surat kabar tersebut.

"Yang lebih berbahaya dari itu adalah pemerintah Israel memutuskan untuk mengaktifkan tindakan 'Hannibal' terhadap tahanan Israel dan orang hilang yang keberadaannya di Jalur Gaza diumumkan oleh Israel," tambahnya.

Perlu dicatat bahwa tindakan “Hannibal” adalah “tindakan keamanan dan militer yang sangat rahasia yang digunakan oleh pasukan pendudukan untuk mencegah tentaranya jatuh ke tangan perlawanan atau front lain, dan terutama didasarkan pada upaya untuk menyingkirkan tentaranya.
 

“Tidak ada pemerintah yang berhak menukar nyawa orang hilang dan memutuskan untuk mengorbankan mereka,” kata surat kabar tersebut terutama pemerintah Israel saat ini, yang menggambarkannya sebagai pemerintah yang paling toleran di antara pemerintah Israel sebelumnya.

"Dilarang menunggu, ragu-ragu, atau ragu-ragu. Setiap detik yang berlalu membahayakan nyawa mereka dan ketenangan keluarga mereka. Kesepakatan tahanan harus dilakukan sekarang," pungkas editorial surat kabar itu.

Perlu dicatat bahwa jumlah pasti tahanan Israel yang ditahan oleh perlawanan Palestina di Jalur Gaza tidak diketahui, namun diperkirakan berjumlah puluhan, dan surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengkonfirmasi bahwa jumlah mereka melebihi 200 orang.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x