Rusia Setujui Penggunaan Vaksin Corona Berteknologi Canggih, Virolog Terkesan Tapi Tak Terkejut

- 1 Agustus 2020, 09:56 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. //Pexels/cottonbro

ISU BOGOR - Kabar tentang Rusia telah menyetujui penggunaan vaksin Corona Virus Disease (Covid-19) pada Agustus 2020 ini, membuat geger dunia internasional. Meski demikian sejumlah ahli virus atau virolog Inggris, semisal Prof John Oxford, salah satu penulis buku Human Virology mengaku tak terkejut, karena Rusia negara maju yang bergerak cepat.

"Iya saya terkesan tetapi tidak terkejut, ini berasal dari lembaga Gamaleya - lembaga penelitian yang cukup besar di Moskow.. Mereka akan memastikan pengujiannya berstandar internasional sehingga dapat dilisensikan secara silang ke luar negeri maupun di Rusia," katanya.

Sementara itu, otoritas Moskow berharap vaksin mereka segera disetujui juga oleh World Health Organization, agar bisa digunakan secara luas dalam dua pekan ke depan sehingga produksi bisa dilakukan secepat mungkin. Hal itu terungkap dalam sebuah wawancara dengan The National, Jumat 31 Juli 2020.

Baca Juga: Terungkap! Banyak Sapi Ngamuk Menjelang Disembelih saat Idul Adha, Ternyata Ini Penyebabnya 

Sebanyak 30 juta dosis dilaporkan dapat diproduksi di Rusia pada akhir tahun ini, dengan kapasitas produksi di luar negeri mencapai 170 juta berkat perjanjian dengan lima negara. Vaksin lain yang dikembangkan oleh Rusia, dari institut Vector Siberia, memulai uji klinis minggu ini ketika sukarelawan pertama disuntik dengan obat.

Ketersediaan vaksin coronavirus akan bervariasi dari satu negara ke negara lain, sebagian tergantung pada investasi yang dibuat oleh pemerintah nasional atau lembaga seperti Uni Eropa.

Ratusan juta dosis vaksin yang belum disetujui telah dibeli oleh pihak berwenang di negara maju, yang juga mendanai penelitian dan berinvestasi di perusahaan bioteknologi untuk memaksimalkan akses mereka ke stok segera setelah manufaktur dimulai.

Baca Juga: HUT RI di Masa Pandemi, Bogor Gelar Festival Merah Putih Bertemakan Gotong Royong Membangun Negeri

Produksi vaksin institut Gamaleya dapat dilakukan di UEA dan Rusia. “Salah satu hal yang dimiliki Rusia, dan sejumlah negara bekas Soviet, adalah hal-hal seperti fasilitas manufaktur. Mereka tidak diprioritaskan dalam beberapa tahun terakhir, namun demikian, mereka ada,” kata Prof Jones.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x