ISU BOGOR - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman menganggap rencana Menko Polhukam, Mahfud MD, memanggil empat pimpinan institusi terkat terbitnya e-KTP buronan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia, Joko Tjandra sebagai sandiwara Ci Luk Ba.
Dalam cuitannya Benny di akun Twitter @BennyHarmanID Benny mengaku mendapat informasi bahwa Joko Tjandra bisa bebas masuk ke Indonesia karena ada kekuasaan yang mengawalnya.
“Hii, kita nonton sandiwara ini. Ada main ci luk ba. Para menteri pura2 sibuk tengkar dan saling pandang mengapa Joko Tjandra lalu lalang depan istana republik. Setelah dihantar pulang, akan ada perintah, borgol dan hantar dia ke Sukamiskin. Rakyat Monitor!,” cuitnya yang diposting Rabu 8 Juli 2020.
Baca Juga: Datang Lewat Pintu Belakang, Erich Thohir Bicarakan Korupsi di BUMN dengan KPK
“Mari kita diskusi. Menurut teman saya, Joko Tjandra bisa masuk ke Indonesia karena ada kekuasaan yang mengawalnya secara ketat,” kata Benny.
“Kemungkinan lain, waktu masuk indonesia, dia pake masker Covid sehingga tdak jelas mukanya. Atau semuanya pura2 tidak tau. Kalo menurut Anda? Ci Luk Ba!,” tambahnya.
Hii, kita nonton sandiwara ini. Ada main ci luk ba. Para menteri pura2 sibuk tengkar dan saling pandang mengapa Joko Tjandra lalu lalang depan istana republik. Setelah dihantar pulang, akan ada perintah, borgol dan hantar dia ke Sukamiskin. Rakyat Monitor! https://t.co/DdIkDJ4sK9— Benny K Harman (@BennyHarmanID) July 8, 2020
Benny lantas membagikan link berita tentang pertemuan Presiden Jokowi dengan adik Joko Tjandra, Sangkara Tjandra di Papua Nugini.
“Sebaiknya Menkopolhukam tidak main Ci Luk Ba di kasus Joko Tjandra. Bosan kita saksikan sandiwara ini. Kasihan Presiden Jokowi seperti ditampar mukanya di depan rakyat. Memalukan utk ditonton!,” tegas Benny.