Pemberian obat hanya ditujukan untuk mengurangi gejalanya, misalnya demam, nyerinya, serta mencegah komplikasi. Selain itu, penderita DBD dianjurkan untuk banyak istirahat dan cukup minum agar tidak mengalami dehidrasi.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa wilayah dengan banyak kasus DBD merupakan wilayah dengan kasus COVID-19 yang tinggi seperti Jawa Barat, Lampung, NTT, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Sulawesi Selatan.
“Fenomena ini memungkinkan seseorang yang terinfeksi COVID-19, juga berisiko terinfeksi DBD. Pada prinsipnya sama, pada prinsipnya, upaya untuk mencegahnya adalah menghindari infeksi, dan untuk DBD, gigitan nyamuk,” ujarnya.
Ia meminta masyarakat untuk bersama-sama membasmi DBD dan terus melawan COVID-19.
“Mari lindungi diri kita, lindungi keluarga, mulai dari rumah untuk melawan COVID-19 dan mencegah DBD. Tetap sehat, tetap semangat,” tutup dr. Reisa.***