Keputusan Rusia Cabut Blokade Ekspor Ukraina Dianggap Ingin Dominasi KTT G20 di Indonesia

- 4 November 2022, 09:28 WIB
Rusia melanjutkan partisipasinya dalam kesepakatan yang ditengahi PBB hari ini.
Rusia melanjutkan partisipasinya dalam kesepakatan yang ditengahi PBB hari ini. /REUTERS

"Ini jelas merupakan perkembangan positif bagi pengguna dan konsumen biji-bijian yang akan menyenangkan industri makanan dan memberikan beberapa kepastian karena harga akan turun," kata Mark Lynch, mitra di Oghma Partners, perusahaan penasihat keuangan untuk industri konsumen.

"Namun kami membayangkan bahwa beberapa premi risiko kemungkinan akan dipertahankan karena sifat rapuh dari perjanjian dan perang yang sedang berlangsung di Ukraina," kata Lynch.

Andrey Sizov, kepala konsultan pertanian Sovecon yang berfokus pada Rusia, mengatakan keputusan Moskow adalah "perubahan haluan yang tidak terduga" tetapi kesepakatan itu tetap goyah mengingat ketidakpastian tentang apakah itu akan diperpanjang melewati tanggal 19 November.

"...Diskusi seputar topik ini tampaknya akan berlanjut," kata Sizov.

Seorang diplomat Eropa yang diberi pengarahan tentang pembicaraan biji-bijian mengatakan kepada Reuters bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan akan menggunakan perlunya perpanjangan waktu sebagai cara untuk mendapatkan pengaruh dan mendominasi KTT G20 13-16 November di Indonesia.

Putin mengatakan pada hari Rabu bahwa Rusia berhak untuk menarik diri dari pakta gandum jika Ukraina melanggar jaminannya.

Namun, dalam anggukan pengaruh Turki, serta apa yang disebutnya "netralitas" dalam konflik Rusia dengan Ukraina, Putin mengatakan bahwa jika Moskow menarik diri, itu tidak akan menghambat pasokan biji-bijian dari Ukraina ke Turki.

Seorang pejabat senior Ukraina yang menolak disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters bahwa keputusan Moskow terutama merupakan hasil dari tekanan Turki terhadap Rusia.

Penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan Moskow salah perhitungan. "Ketika Anda ingin bermain pemerasan, penting untuk tidak mengungguli diri Anda sendiri," katanya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres "menyambut hangat" kesepakatan itu dan akan terus bekerja menuju pembaruannya.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x