Network
ISU BOGOR - Pemerintah baru-baru ini meminta Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Vivo ikut menaikan harga BBM dianggap beringas. Hal itu disampaikan Rocky Gerung di Channel YouTube, Senin 5 September 2022.
"Bahkan ketika pasar bekerja pun, pemerintah ganggu, pasar bekerja dengan memperlihatkan komoditas yang sama dengan harga yang lebih murah," kata Rocky Gerung.
Vivo tidak menaikan harga BBM kemudian laku keras dibeli masyarakat saat pemerintah menaikan BBM adalah sebuah mekanisme pasar.
Baca Juga: Demo Kenaikan BBM, Rocky Gerung: Saya Sudah Mendapat 30 Undangan Orasi
"Itu swasta kemaren tuh Vivo bukan menjual BBM yang disubsidi pemerintah, nggak disubsidi kenapa disuruh naikan harga, ini sudah betul-betul beringas," ujar Rocky Gerung.
"Nggak bisa lihat orang punya alternatif, nanti dianggap itu nggak nasionalis, kalau masyarakat beli BBM dari swasta yang non pertamina," kata Rocky Gerung.
Justru, kata Rocky Gerung, swasta seperti pom bensin Vivo itu telah menjamin keadilan sosial dengan harga yang rendah.
"Jadi bagian-bagian ini yang akhirnya kita anggap bahwa pasal 33 itu menjadi etafisme, negara isme, negara mau ambil semua kekayaan, padahal kita dijamin oleh keadilan sosial dan kemanusiaan yang adil dan beradab," tegas Rocky Gerung.
