Tak sedikit netizen yang berargumen dan membandingkan harga BBM di sejumlah negara serta harga minyak dunia. Mereka mematahkan alasan pemerintah menaikan BBM saat karena dianggap tidak logis.
"RON 95 (kualitas di atas Pertamax) di Malaysia harga RM2.05 atau Rp6.642/liter. Jauh lebih murah dari Pertalite di Indonesia pdhl kualitasnya di bawah (RON 90)," tulis netizen @aindraku yang dikutip Minggu 4 September 2022.
Baca Juga: Cek Penerima BLT BBM Rp 600.000, Ini Penjelasan Mensos Tri Rismaharini
Lebih lanjut, warganet juga membeberkan keanehan alasan pemerintah menaikan BBM yang menyebut BUMN Pertamina mengalami kerugian.
"Anehnya Pertamina Rugi 191 T tapi Petronas (Malaysia) Untung 853 T. So, batalkan kenaikan BBM! Reformasi Pertamina!" ungkap netizen yang diketahui sebagai konselor dan politisi PKS itu.
"Dulu, alasannya ikuti harga dunia. Lho, saat ini harga minyak dunia turun. Ini kok malah menaikkan harga BBM? Lucunya, utk program kurang berdampak kpd masyarakat seperti KCJB & IKN uang APBN tetiba ada, tetapi untuk masyarakat langsung (subsidi BBM) tetiba kekurangan," katanya.
Baca Juga: Netizen Kritik Jokowi Umumkan Harga BBM Subsidi Naik Hari Ini: Teruslah Sengsarakan Rakyat Indonesia
Bahkan, ia mengungkap realitas kenaikan BBM dengan mencabut subsidi itu demi membayar hutang.
"Realitasnya, pemerintah butuh uang utk bayar utang. Utang Indonesia naik jadi Rp 7.163,12 T hingga akhir Juli 2022. Utang ini hrs dibayar. Sejak awal kita tolak utang ugal2an karena akhirnya rakyat yg hrs bayar utang negara dg pajak2 dinaikkan & subsidi2 dikurangi bahkan dicabut," katanya.
Kicauan Indra Kusumah itu langsung menuai ragam reaksi dari netizen lainnya.