Polisi Belanda Tembak Pengemudi Traktor yang Menggelar Demo Besar-besaran

- 6 Juli 2022, 22:08 WIB
Polisi Belanda tampak menembaki traktor yang dikemudikan oleh petani yang sedang melakukan protes besar-besaran di negara itu.
Polisi Belanda tampak menembaki traktor yang dikemudikan oleh petani yang sedang melakukan protes besar-besaran di negara itu. /Twitter @Express
ISU BOGOR - Polisi Belanda tampak menembaki traktor yang dikemudikan oleh petani yang sedang melakukan protes besar-besaran di negara itu.

Rekaman di Twitter tampaknya menunjukkan polisi menembak langsung ke dalam kendaraan. Protes dipicu oleh rencana untuk memotong penggunaan pupuk pertanian dan ternak hingga 70 persen.

Pemerintah Belanda mengklaim pemotongan tersebut diperlukan untuk memangkas emisi nitrogen oksida dan amonia hingga 50 persen pada tahun 2030.

Pemotongan ini bisa memaksa beberapa peternakan di Belanda untuk tutup. Petani, sebagai tanggapan, telah melakukan protes besar-besaran yang memblokir supermarket, pusat distribusi, dan bahkan bandara.

Baca Juga: UAS Unggah Foto Antrean BBM Sejak Zaman Belanda, Netizen: Nyenggol Pemerintah Tipis-tipis

Dalam video tersebut, sebuah traktor berhenti di jalan ke arah beberapa kendaraan polisi.

Saat traktor melewati kendaraan polisi, seorang petugas muncul untuk menarik senjatanya dan menembakkan dua tembakan langsung ke sisi traktor.

Polisi kemudian mengkonfirmasi bahwa petugas telah menembaki pengunjuk rasa yang mengendarai traktor tetapi tidak ada yang terluka.

Para menteri menyebut rencana itu “tidak dapat dihindari” dan telah memperingatkan bahwa banyak petani mungkin harus menutup bisnis mereka.

Baca Juga: Dukung Nupur Sharma Menghina Nabi Muhammad, Politisi Belanda Anti-Islam: Jangan Menyerah pada Teroris

”Pesan yang jujur adalah bahwa tidak semua petani akan melanjutkan usahanya. Mereka yang melakukannya harus bertani secara berbeda," kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan pemerintah Belanda sebagaimana dilansir Express UK, Rabu 6 Juli 2022.

Ternak menghasilkan amonia (polutan berbasis nitrogen) dalam urin dan feses mereka. Masalahnya sangat buruk di Belanda di mana sejumlah besar ternak diternakkan di lahan yang sempit.

Rencana tersebut telah mendorong sekitar 40.000 petani untuk berkumpul dan memprotes setiap tindakan pembatasan baru.

Beberapa dari mereka memblokir jalan dengan traktor mereka sementara yang lain membakar jerami di sepanjang jalan raya. Yang lain berkumpul di kota-kota besar untuk memprotes.

Baca Juga: Rusia Akhirnya Setop Kirim Gas ke Belanda yang Ogah Bayar Pakai Rubel

Para petani mengklaim bahwa mereka diperlakukan tidak adil sementara industri lain, seperti penerbangan dan transportasi, dibiarkan terus mencemari.

Mereka juga mengklaim bahwa negara-negara UE lainnya tidak menindak emisi petani sekeras Pemerintah Belanda.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x