Hal itu dilakukan AS karena khawatir peralatan pengawasan onboard canggihnya ditangkap dan dianalisis oleh Rusia.
Penjualan drone ke Ukraina itu direncanakan awal bulan ini dan itu sedang dipertimbangkan kembali.
Setelah ditandai Administrasi Keamanan Teknologi Pertahanan (DTSA), sebuah cabang dari Pentagon yang bertanggung jawab untuk menjaga rahasia senjata canggih dalam penjualan senjata AS di luar negeri.
Seorang pejabat mengatakan bahwa nasib kesepakatan senilai $40 juta itu sekarang terletak pada rantai komando atas Departemen Pertahanan, dengan waktu keputusan akhirnya tidak pasti.
Sebuah sumber juga mengindikasikan bahwa drone dapat dilucuti dari sensor canggih dan peralatan radarnya untuk mendorong kesepakatan, tetapi proses ini akan memakan waktu berbulan-bulan untuk diterapkan.
Setelah itu, sebagaimana dikutip dari Sputnik News, Sabtu 18 Juni 2022, pengiriman drone itu masih memerlukan persetujuan kongres.
Seorang juru bicara Pentagon mengindikasikan bahwa tinjauan keamanan teknologi Departemen Pertahanan adalah praktik standar untuk transfer artikel pertahanan AS ke semua mitra internasional.
Baca Juga: Penampakan 2 Pejuang AS yang Disandera Pasukan Rusia di Ukraina, Ini Tanggapan Gedung Putih
Tetapi tidak berkomentar secara khusus tentang nasib Gray Eagles yang dijadwalkan untuk dikirim ke Ukraina.