ISU BOGOR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) meluruskan informasi yang tidak tepat terkait imunisasi. Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Jabar) Provinsi Jabar, Setiawan Wangsaatmaja saat menghadiri Puncak Gebyar Pekan Imunisasi Dunia.
Dalam kesempatan itu juga, Setiawan menjelaskan Jawa Barat saat ini memasuki bonus demografi yakni usia produktif lebih banyak dibandingkan usia non produktif. Bahkan hingga tahun 2045, usia produktif seharusnya mempunyai kualitas dari segi kesehatan.
“Kita memerlukan anak-anak yang berkualitas untuk mengisi itu (bonus demografi),” kata Setiawan di acara yang juga menyongsong Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022 di Halaman PT Biofarma, Kota Bandung, Kamis 2 Juni 2022.
Baca Juga: Ridwan Kamil Tunaikan Zakat Mal di Baznas Jabar: Bantu Entas Kemiskinan Ekstrem
Setiawan mengapresiasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jabar yang terus bahu membahu dalam menyehatkan masyarakat Jawa Barat.
Namun Setiawan juga mengingatkan tantangan yang harus dihadapi para kader, maupun penyuluh kesehatan di lapangan, di antaranya terkait dengan ketersediaan vaksin, kualitas layanan yang harus terus ditingkatkan, serta masih adanya penolakan dari masyarakat tentang manfaat imunisasi.
Padahal imunisasi lengkap bagi anak di masa emasnya sangat penting, maka pada Pekan Imunisasi Dunia (PID) kali ini, Setiawan mengarahkan, yang pertama, diharapkan imunisasi mulai lebih disosialisasikan.
Baca Juga: Bima Arya Siap Naik Kelas Usai Pimpin Kota Bogor 2 Periode, Nyalon di Jabar atau Jakarta?