Network
“Karena rasio power-to-weight dari sistem rudal baru, lintasan memiliki kemampuan untuk berubah. Dari lintasan terkenal kami melalui Kutub Utara, jika perlu, dimungkinkan untuk meletakkan lintasan melalui Kutub Selatan, yang, pada prinsipnya, tidak dilindungi hari ini. Dan ada juga kemungkinan lintasan lain - dalam hal kemungkinan peluncuran ke luar angkasa," kata Karakaev kepada saluran TV Zvezda.
Dia menambahkan, dalam beberapa dekade mendatang, hampir tidak mungkin menciptakan sarana untuk mencegat Sarmat.
Baca Juga: Kedubes Inggris 'Digeruduk' Warganet Indonesia hingga Trending di Twitter Gegara Bendera LGBT
"... hari ini, mereka mengatakan bahwa pertahanan udara tidak ada untuk sistem rudal Sarmat, dan mungkin tidak akan ada dalam beberapa dekade mendatang," prediksi Karakaev.
Dia mengklarifikasi bahwa salah satu alasan mengapa Sarmat akan sangat sulit untuk dicegat adalah bahwa, meskipun roket propelan cair, ia berakselerasi hampir secepat rudal dengan motor roket padat ringan.
Rusia akan menguji Sarmat sepanjang tahun ini dan militer akan mulai menerima rudal pada musim gugur 2022, menurut Dmitry Rogozin, kepala badan antariksa Rusia Roscosmos.
Baca Juga: Rusia Ancam Inggris dengan Rudal 'Satan 2' Sebagai Balas Dendam pada NATO, Ini Kata Sekutu Putin
Selain itu, menurut Sergei Poroskun, wakil komandan Pasukan Rudal Strategis, rudal Sarmat akan beroperasi setidaknya selama 50 tahun.
“Ini adalah sistem rudal yang menjanjikan yang akan bertugas tempur selama 50 tahun ke depan,” kata Poroskun, seraya menambahkan bahwa lama layanan karena karakteristik rudal dan keandalannya yang tinggi.
Pada akhir April, Roscosmos mengatakan pihaknya berencana untuk memulai penyebaran serial rudal balistik antarbenua ke pasukan rudal strategis Rusia musim gugur ini.
