Network
"Peluncuran ICBM RS-28 Sarmat baru Rusia adalah tes rutin dan bukan ancaman bagi AS," juru bicara Pentagon John Kirby kepada wartawan, Kamis 21 April 2022.
Itu juga tidak mengejutkan, karena Moskow memberi tahu AS sebelumnya di bawah ketentuan perjanjian kontrol senjata yang masih ada.
Baca Juga: Finlandia dan Swedia Gabung NATO Dianggap Bisa Imbangi Perang Lawan Rusia
“Rusia dengan benar memberi tahu AS di bawah kewajiban perjanjian Mulai Baru bahwa mereka berencana untuk menguji ICBM ini,” kata John Kirby.
Rudal baru diluncurkan dari kosmodrom militer Plesetsk pada Rabu pagi, dengan Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutnya sebagai “peristiwa yang sangat penting” bagi negara tersebut.
“Senjata yang benar-benar unik ini akan memperkuat potensi angkatan bersenjata kita, memastikan keamanan Rusia dari ancaman eksternal dan memberikan jeda kepada mereka yang mencoba mengancam kita dalam panasnya retorika agresif yang hiruk pikuk,” kata Putin.
Baca Juga: Venezuela Siap untuk Dampak Sanksi Barat Terhadap Rusia, Nicolas Maduro: Tidak Masuk Akal
Rudal baru ini mampu menembus semua pertahanan modern, dan tidak akan memiliki analog di mana pun di dunia untuk waktu yang lama, tambah presiden Rusia itu.
Rudal uji diluncurkan dari Plesetsk dan terbang melintasi seluruh Rusia, sebelum mendarat di area target yang ditentukan di semenanjung Kamchatka di timur jauh.
“Sarmat” diharapkan menyelesaikan uji coba pada akhir tahun ini, di mana ia akan secara resmi memasuki layanan dengan pasukan rudal strategis Rusia.
