Diminta Barat Kutuk Invasi Rusia, PM Pakistan Murka: Apakah Kami Budakmu

- 7 Maret 2022, 22:57 WIB
Diminta Barat Kutuk Invasi Rusia, PM Pakistan Murka: Apakah Kami Budakmu
Diminta Barat Kutuk Invasi Rusia, PM Pakistan Murka: Apakah Kami Budakmu /Reuters
ISU BOGOR - Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan murka saat diminta Barat dan Uni Eropa mengutuk invasi Rusia ke Ukraina. Bahkan Imran merasa dianggap sebagai budak jika meurutinya.

"Apa pendapatmu tentang kami? Apakah kami budakmu ... bahwa apa pun yang Anda katakan, kami akan lakukan?" kata Imran Khan saat berpidato di sebuah rapat umum politik yang dikutip dari kantor berita Pakistan, Senin 7 Maret 2022.

Mencatat surat yang dikirim ke pemerintah oleh duta besar Uni Eropa atas konflik Rusia-Ukraina, perdana menteri bertanya kepada utusan Uni Eropa apakah mereka telah mengirim surat seperti itu ke India. Dia mengatakan bahwa Pakistanlah yang telah mendukung NATO dalam perang melawan teror.

Baca Juga: Pakistan Dukung Putin, Impor Dua Juta Ton Gandum dan Membeli Gas dari Rusia

"Para penguasa pada waktu itu mendukung negara-negara ini. Apa hasil dari perang itu: Pakistan kehilangan 80.000 nyawa yang berharga, 3,5 juta orang di daerah suku terlantar sementara negara menderita kerugian ekonomi sebesar $100 miliar dolar," kata Imran Khan mengingatkan Barat sempat menyalahkan Pakistan atas kegagalan mereka di Afghanistan.

Lantas Imran Khan bertanya kepada duta besar Uni Eropa, apakah mereka berterima kasih kepada Pakistan jika Pakistan membantu perang Barat dengan Rusia. 

"Apakah Anda menghargai kami?" ungkap PM Pakistan mengingatkan utusan Uni Eropa bahwa alih-alih berterima kasih kepada Pakistan, ada beberapa orang di Barat yang mengkambinghitamkan Islamabad.

Baca Juga: Pakistan Pertimbangkan Permintaan Taliban dengan Alasan Kemanusiaan

“Di Kashmir, India dengan berani melanggar resolusi DK PBB. Apakah Anda mengkritik atau memutuskan hubungan dengan India atau menghentikan perdagangan?” tanya perdana menteri.

Mengacu pada konflik Rusia-Ukraina baru-baru ini, perdana menteri mengatakan bahwa mereka tidak ingin hubungan yang tegang dengan negara mana pun.

“Kami menginginkan hubungan baik dengan semua negara, termasuk Rusia, AS dan China, dan tidak akan menjadi bagian dari kubu mana pun,” katanya, seraya menambahkan bahwa Pakistan akan berusaha untuk menghentikan perang di Ukraina.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x