Rusia Tegaskan Semenanjung Krimea Tak Bisa Dinegosiasikan Dalam Penyelesaian Konflik Ukraina

- 2 Maret 2022, 20:32 WIB
Prajurit bersenjata menunggu di kendaraan tentara Rusia di luar pos penjaga perbatasan Ukraina di kota Balaclava, Krimea, 1 Maret 2014. REUTERS/Baz Ratner/File Foto
Prajurit bersenjata menunggu di kendaraan tentara Rusia di luar pos penjaga perbatasan Ukraina di kota Balaclava, Krimea, 1 Maret 2014. REUTERS/Baz Ratner/File Foto /
ISU BOGOR - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov secara tegas menyatakan semenanjung Krimea tak bisa dinegosiasikan dalam penyelesaian konflik dengan Ukraina.

"Krimea adalah bagian dari Rusia dan tidak bisa dinegosiasikan," tegas Lavrov kepada Al Jazeera yang dilansir Kantor Berita Rusia TASS, Rabu 2 Maret 2022.

Seperti diketahui, setelah kudeta Februari 2014 di Ukraina, otoritas Krimea mengadakan referendum untuk bersatu kembali dengan Rusia.

Baca Juga: Dampak Invasi Ukraina, Uni Eropa Siapkan Paket Sanksi Keempat Terhadap Rusia

Sebagian besar pemilih mendukung gagasan tersebut (96,7% di Krimea dan 95,6% di kota Sevastopol), dengan jumlah pemilih mencapai 80%.

Pada Maret 2014, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani perjanjian tentang reunifikasi Krimea dengan Rusia, yang diratifikasi oleh Majelis Federal pada 21 Maret 2014.

Namun, Kiev menolak untuk mengakui kemerdekaan Krimea dan keputusannya untuk bersatu kembali dengan Rusia.***






Editor: Iyud Walhadi

Sumber: TASS Rusian News Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x